Depokrayanews.com- Dua orang pengemudi ojek online (ojol) Suspect virus Corona Covid-19 disebut menolak dikarantina dengan alasan mencari nafkah.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan tidak semua suspect virus corona harus ditangani
kementerian kesehatan. Tapi bisa juga menjadi tugas dinas kesehatan daerah setempat.
“Tim kesehatan, kan masak semua harus kementerian. Kan kita punya dinas kesehatan segala macam,” kata Yuri di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat 6 Maret 2020.
Selain tidak semuanya harus ditarik ke pusat, Sekretaris Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kemenkes itu juga menyebut dinas kesehatan terkait diatur oleh pemerintah daerah karena adanya sistem otonomi daerah. Karena status ojol itu masih Suspect atau dicurigai maka jangan terlalu ditakutkan.
“Kalau Suspect apa yang ditakutkan. Suspect itu dalam rangka ditunggu sampai dipastikan positif,” kata dia.
Sebelumnya dikabarkan ada 2 ojek online yang diduga tertular virus corona karena membonceng warga negara Singapura yang terinfeksi Covid-19. Bahkan kedua pengemudi ojek online diduga menghindari petugas Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, setelah tahu akan dikarantina.
Dua pengemudi ojek online ini hingga kini belum dikarantina. Ada satu orang yang sempat kabur dari lokasi karantina di Batam, dan satu orang lainnya menolak dikarantina. Petugas hingga kini tidak tahu keberadaan keduanya.
Pengemudi ojek online merupakan dua dari 15 orang yang teridentifikasi sudah melakukan kontak dekat atau close contact dengan 3 warga Singapura yang telah dinyatakan positif Covid-19 setelah pulang dari Batam.
Seharusnya, kedua pengemudi ojol ini dikarantina bersama 9 orang di kompleks asrama haji Batam sejak 2 hingga 8 Maret. Ada juga empat warga yang lain dikarantina di rumah mereka dengan kasus yang sama, yakni melakukan kontak dekat dengan pasien terinfeksi corona.
Dinkes juga meminta bantuan kepolisian untuk membantu mencari kedua pria itu sehingga mereka dapat melanjutkan proses karantina. Namun hingga kini belum ditemukan.
Sumber: suara.com
Comment