DEPOKRAYANEWS.COM- Sebanyak 360 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kota Depok belum memiliki gedung sendiri. Sebagian masih menggunakan rumah warga atau menumpang di lahan milik warga setempat.
“Masih ada ratusan posyandu yang numpang di lahan milik warga,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pertanahan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok, Wiyana di Depok, Selasa 5 April 2022.
Karena itu, pihaknya sedang berupaya untuk membebaskan lahan yang akan digunakan sebagai lokasi posyandu. Rata-rata luas lahan posyandu 39-50 meter untuk setiap titik. Tahun ini akan dibebaskan lahan untuk 45 posyadu di 5 kecamatan yakni Tapos, Sukmajaya, Sawangan dan Bojongsari. Total anggaran untuk pembebasan lahan Rp 10 miliar.
Menurut Wiyana, ada 110 titik lokasi posyadu di 5 kecamatan itu. Tapi karena keterbatasan anggaran, baru bisa dibebaskan untuk 45 titik. Usai pembebasan lahan, tahun depan baru akan dimulai pembangunannya dalam bentuk hibah ke masing-masing RW.
Di Kota Depok terdapat 925 RW dengan 63 kelurahan dan 11 kecamatan. Idealnya masing-masing RW punya posyandu sendiri.
Sementara itu, RW 11 di Perumahan Bukit Rivaria, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, salah satu posyandu yang masih menumpang di lahan milik warga kini tengah membangun posyandu secara swadaya. Yakni dengan mengumpulkan dana dari masyarakat. Sedangkan lahannya menggunakan fasos-fasum milik pengembang yang sudah diserahkan ke Pemkot Depok.
Ketua RW 11 Iwan Darmawan mengatakan, sudah lama warga RW 11 Bukit Rivaria mendambakan kehadiran posyandu yang permanen, karena sampai saat ini masih menumpang di lahan milik warga. ”Padahal Posyandu Delima RW 11 pernah juara lho,” kata Iwan.
Pihaknya sudah pernah mengajukan permohonan pembangunan posyandu melalui kelurahan dan LPM, tapi sampai saat ini belum ada jawaban. ”Makanya, kami akan bangun secara swadaya. Mudah-mudahan tahun depan, kami bisa mendapat bantuan lain dari Pemkot Depok,” kata Iwan. (ril)
Comment