DepokRayanews.com- Empat nama menguat dalam bursa Calon Walikota dan Wakil Walikota Depok menjelang Pilkada yang akan digelar tahun depan. Keempat nama itu adalah Mohammad Idris, Pradi Supriatna, Farabi El Fouz dan Imam Budi Hartono.
Di kalangan partai politik nama keempat tokoh itu dianggap layak dan pantas memimpin Kota Depok lima tahun ke depan. Bahkan sebuah survei yang digelar sebuah media cetak di Depok menyebut keempat nama itu berada diurutan pertama sampai keempat dari sejumlah nama yang diapungkan.
Keempatnya dinilai punya pengalaman dan punya kompetensi yang pas untuk memimpin Kota Depok. Mohammad Idris misalnya, kini menjabat Walikota Depok dan sebelumnya adalah Wakil Walikota Depok. Pada Pelikda 4 tahun lalu, Mohammad Idris diusung oleh PKS. Sebelum terjun ke politik, Idris adalah dosen di UIN Jakarta dan Sekretaris MUI Kota Depok.
Pradi Suprianta kini Wakil Wwalikota Depok mendampingi Mohammad Idris. Pradi adalah Ketua DPC Partai Gerindra Kota Depok. Sebelum terjun ke politik, Pradi dikenal sebagai seorang pengusaha dan aktifis masyarakat, termasuk di kalangan pemuda. Pradi salah satu penggerak sepakbola di Kota Depok.
Farabi El Fouz kini Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok. Sebelum menjadi ketua partai, dokter spesialis anak itu adalah Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Depok. Putra almarhum penyanyi dangdut legendaris A. Rafiq itu aktif sebagai pembicara di seminar-seminar kesehatan, terutama kesehatan ibu dan anak. Farabi adalah penasehat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok dan menjadi pengurus di IDI Pusat.
Imam Budi Hartono, kini anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS. Pada Pileg April 2019 lalu, Imam Budi Hartono terpilih kembali sebagai anggota DPRD Jawa Barat. Imam adalah salah satu tokoh pendiri Partai Keadilan (kini PKS) di Kota Depok. Imam kemudian pernah menjadi anggota DPRD Kota Depok dari PK.
Ini kali kedua nama Imam mengemuka sebagai Calon Walikota Depok, setelah pada Pilkada Kota Depok sebelumnya, Imam menjadi calon kuat dari internal PKS. Tapi kemudian DPP PKS memutuskan Mohammad Idris yang muncul meskipun Idris bukan kader PKS. Bulan lalu, PKS sudah melakukan Pemilu Raya (Pemira) di internal PKS. Lagi-lagi nama Imam Budi Hartono muncul di peringkat pertama. Nama lain yang muncul adalah Mohammad Hafid Nasir Ketua DPD PKS Kota Depok dan Prihandoko.
PKS kemudian melakukan survei terhadap calon dari kalangan eksternal. Nama Mohammadi Idris, Pradi Supriatna dan Farabi El Fouz tetap masuk bursa calon yang disurvei. ”Hasil survei eksternal ini akan menjadi acuan bagi kami untuk mencari figur Calon Walikota dan Wakil Walikota Depok,” kata Hafid.
Pekan lalu, petinggi PKS Kota Depok melakukan kunjungan silaturahmi ke Kantor DPD Partai Golkar Kota Depok. Di kantor berlambang beringin itu, Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPD PKS Kota Depok disambut oleh Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok Farabi El Fouz bersama Sekretaris, Bendahara dan anggota Fraksi Partai Golkar.
Hafid menyebut kunjungan ke Golkar itu untuk menjajaki kemungkinan PKS berkoalisi dengan Partai Golkar. Meskipun PKS bisa mengusung calon Walikota dan Wakil Walikota sendiri karena meraih 12 kursi di DPRD Kota Depok, tapi kata Hafid, PKS akan menjalin koalisi dengan partai lain.
Sejumlah kalangan menyebut ada beberapa skenario pasangan yang dianggap pantas yakni pasangan Mohammad Idris-Pradi Supriatna dan pasangan Mohammad Idris-Farabi El Fouz. Kunci utama skenario itu ada di tangan PKS, apakah tetap mencalonkan Mohammad Idris atau mencalonkan Imam Budi Hartono.
Kalau PKS melepas Mohammad Idris, maka persaingan bakal seru karena hampir semua kandidat bakal calon walikota itu memperhitungkan kekuatan Mohamad Idris. Bahkan banyak yang menduga kalau PKS tetap mengusung Mohammad Idris, maka tidak ada yang bisa mengalahkan. ”Skenario seperti itu memang sudah kami perhatikan,” kata Sekretaris DPD PKS Kota Depok TM.Yusufsyah Putra kepada depokrayanews.com pekan lalu.
Sekarang tinggal PKS mencarikan pasangan yang pas untuk Idris. Salah satu yang harus diperhitungkan adalah, sosok yang dipilih benar-benar bisa membantu tugas walikota menyelesaikan beberapa persoalan yang kini dihadapi Kota Depok yakni infrastruktur (termasuk kemacetan), pendidikan, kesehatan dan pengangguran yang masih tinggi.(red)
Comment