by

Indahnya Suara Genta Nada Sampai ke Mancanegara

Abdul Madjid dengan Genta Nadanya.
Abdul Madjid dengan Genta Nadanya.

Depokrayanews.com- Pernah mendengar Genta Nada? Ya, Genta Nada itu bisa ditemukan di kediaman Abdul Madjid Gangga di kawasan Bojongsari, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok.

Genta Nada itu bukan alat musik modern, tapi bilah-bilah aluminium yang digantung di dalam rumah Madjid menghasilkan suara yang khas dan indah. Semakin kencang angin berhembus, semakin nyaring bunyinya.

Uniknya, alat musik ini bisa menghasilkan banyak irama, mulai dari irama Jawa, Sunda, Bali, Betawi, dan musin modern mancanegara.

“Alhamdulillah, produk saya sudah dikenal secara nasional maupun internasional, pelanggan saya dari Italia, Kanada, Afrika Tengah dan negara-negara Eropa lainnya. Bahkan, saya juga sudah beberapa kali pameran di luar negeri,” kata Madjid, Rabu (22/11/2017).

Alat musik itu dijual Madjid berkisar antara Rp 1 juta sampai Rp 40 juta, tergantung komposisi dan jumlahnya.

Untuk mengerjakan pemesanan alat musik itu, Madjid dibantu oleh 8 orang karyawannya, Keuntungan yang diperoleh Madjid dari bisnis ini mencapai Rp 120 juta per bulan.

“Keuntungan ini fluktuatif, kalau sedang banyak permintaan bisa besar keuntungannya. Tapi tidak jarang juga yang sepi pesanan,” kata pria berusia 61 tahun itu.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Depok, Elly Farida, Rabu (22/11/2017) meninjau workshop Madjid di Bojongsari.

Elly Farida merasa bangga dan mengapresiasi produk yang dihasilkan Madjid.

Ketua Dekranasda Kota Depok, Elly Farida melihat show room pembuatan genta nada.
Ketua Dekranasda Kota Depok, Elly Farida melihat show room pembuatan genta nada.

Elly Farida berjanji akan membantu mempromosikan genta nada ini, khususnya kepada warga Depok agar lebih mengenal alat musik yang sudah melanglang buana itu.

“Sebagai Ketua Dekranasda tentunya kami sangat bangga sekali, insya Allah akan kami berikan perhatian lebih pada seniman-seniman kreatif seperti Pak Madjid ini,” katanya.

Elly berharap, hasil kreasi genta nada ini bisa terus dikembangkan. Bahkan, sebisa mungkin ada regenerasi agar genta nada ini tetap eksis keberadaannya.

“Kalau bisa anak atau cucu ada yang menurunkan keterampilan pembuatan genta nada ini, karena ini kan khasanah seni yang sangat luar biasa sekali. Jadi tidak berhenti,” kata Elly Farida.(ril)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *