DepokRayanews.com- Manajemen PDAM Tirta Asasta Kota Depok akan mengevaluasi bisnis plan 2017-2021 yang sudah disepakati Tahun 2017 lalu
Langkah itu terpaksa diambil, karena komitmen Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang akan membantu pendanaan untuk pengembangan PDAM Tirta Asasta belum teralisasi sebagaimana disepakati.
Direktur Umum PDAM Tirta Asata, EE Sulaeman menyebut pada rapat penyusunan bisnis plan, disepakati bahwa untuk mengembangan jaringan distribusi air bersih di Kota Depok, PDAM Tirta Asasta membutuhkan tambahan investasi sebesar Rp 1,7 triliun.
“Ketika itu, semua pihak, baik pemerintah pusat, provinsi dan Pemkot Depok sepakat dan komit untuk membantu pendanaan. Semua pihak tandatangan. Tapi sampai saat ini belum terealisasi sesuai rencana,” kata EE Sulaeman kepada depokRayanews.com.
Dari Rp 1,7 triliun dana yang dibutuhkan, sekitar Rp 600 miliar akan dibantu oleh Pemerintah Pusat. Tapi sampai saat ini belum ada realisasi sama sekali,
Kemudian dari Pemkot Depok sekitar Rp 500 miliar baru terealisasi Rp 225 miliar. Sedangkan dari Pemrov Jabar baru terealisasi Rp 3 miliar.
Kondisi itu mengganggu rencana kerja yang sudah ditetapkan. “Karena itu kami akan mengkaji ulang bisnis plan, ” kata EE Sulaeman.
Sesui rencana kerja, target laba PDAM Tirta Asasta Tahun 2018 sebesar Rp 20 miliar. Naik dari realisasi Tahun 2017 sebesar Rp 14 miliar.
EE berharap perubahan rencana kerja itu tidak terlalu signifikan mempengaruhi target laba. “Ya, mininal di angka Rp 16 miliar sampai Rp 18 miliar, ” kata EE Sulaeman. (red)
Comment