DepokRayanews.com- Sejumlah rumah sakit rujukan di Kota Depok menyatakan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) karena menilai program itu cukup bagus.
Apalagi, jumlah peserta JKN-KIS kini semakin banyak, sehingga kontribusi pendapatan rumah sakit dari BPJS Kesehatan sebagai pelaksana program JKN-KIS cukup signifikan.
Hal itu diungkapkan Direktur Rumah Sakit Hermina Kota Depok Gloria Ilona dan Direktur Rumah Sakit Permata Depok Heldi Nazir dalam kesempatan terpisah, Kamis (2/8/2018).
Menurut Gloria Ilona, program JKN-KIS itu sangat bagus karena bisa memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, termasuk masyarakat kurang mampu.
“Dulu orang takut berobat ke rumah sakit karena tidak punya uang. Tapi kini melalui BPJS Kesehatan dengan konsep gotong royong, semua orang bisa berobat ke rumah sakit,” kata Ilona.
Karena itu, RS Hermina sejak awal Tahun 2014 menjadi rumah sakit mitra BPJS Kesehatan. “Sejak awal Tahun 2014, Hermina Group sudah menjadi mitra BPJS Kesehatan,” kata Ilona yang didampingi dua dokter ahli di rumah sakit itu.
Rumah Sakit Hermina Kota Depok setiap hari dikunjungi 1.200 pasien dan sekitar 30-40 persen adalah pasien peserta JKN-KIS.
Kondisi serupa juga terjadi di Rumah Sakit Permata Depok yang terletak di Sawangan. Dari 400 pasien yang berkunjung setiap hari, sekitar 50 persen adalah pasien peserta JKN-KIS.
“Jumlah pasien peserta JKN-KIS terus neningkat setiap tahun, ” kata Heldi. Karena itu, Permata menambah ruang poli supaya bisa memberikan pelayanan terbaik bagi pasien termasuk pasien peserta JKN-KIS.
Untuk menghindari kepadatan pasien, Rumah Sakit Permata menyediakan layanan pendaftaran online dan melalui fasilitas WA. “Kalau tidak begitu, pada pagi hari dan sore selapas jam kantor jumlah pasien padat banget, untuk lewat pun susah, ” kata Heldi yang didampingin jajaran manajemen RS Permata.
RS Permata juga punya suttle car yang berkeliling ke komplek perumahan menjemput pasien yang sakit tapi tidak punya kendaraan untuk ke rumah sakit. “Ini juga salah satu pelayanan kami kepada pasien, termasuk pasien peserta JKN-KIS, ” kata Heldi.
Sedangkan RS Hermina kini sedang menambah jumlah ruang rawat inap dan jumlah tempat tidur.
Untuk mengurangi antrian pendaftaran, RS Hermina dalam waktu dekat akan menyediakan anjungan pendaftaran mandiri (APM).
Sistem ini diyakini akan lebih efisien dalam waktu dan alat pendukung lain ketika pendaftaran secara manual. Kemudian RS Hermina menyediakan petugas khusus untuk menangani pasien rujukan.
Ilona menilai sistem yang diterapkan BPJS Kesehatan semakin bagus dan rapi sehingga makin memudahkan.
Kalau ada regulasi baru, Ilona dan Heldi berharap pihak BPJS Kesehatan memberikan sosialisasi secara jelas kepada masyarakat supaya rumah sakit tidak menjadi sasaran amarah pasien.
Ilona menyebut banyak belajar dan mengambil hikmah dari program JKN-KIS, terutama soal tarif layanan yang jauh lebih rendah dibanding pasien umum.
“Akhirnya kami sadari pentingnya efisiensi di biaya operasional. Misalnya biaya listrik, pemakaian peralatan administrasi dan sebagainya. Kami melakukan efisiensi tapi tetap mengedepan pelayanan, ” kata Ilona. (red)
Comment