DepokRayanewa.com- Masyarakat Kota Depok ternyata masih banyak yang bingung dengan 5 kartu suara yang akan digunakan pada Pemilu serentak 17 April 2019 mendatang.
“Ribet yak,” kata Ernawati (41), warga Sawangan Baru, Kota Depok setelah mendengar penjelasan dari Despandri, calon anggota legislatif (caleg) Kota Depok dari Partai Golkar daerah pemilihan (dapil) 6, Sawangan, Bojongsari dan Cipayung, Kamis (7/2/2019) malam.
Yang bingung, tidak hanya Erna, tapi sejumlah warga yang hadir pada pertemuan silaturahmi malam itu juga mengaku bingung.
“Ya, bagaimana kalau nenek-nenek terima 5 kartu sekaligus, kagak ngerti itu dia mah, main tusuk bae,” kata Juki (35). Komentar membuat waega yang lain tertawa.
“Takut ga hafal warna-warnanya, dari pada ribet, ya akan banyak orang main tusuk saja. apalagi ga ada fotonya,” kata Wiwin.
Seperti diketahui, pada Pemilu serentak 17 April 2019, masyarakat Indonesia akan menerima 5 kartu suara sekaligus untuk dicoblos di bilik suara
Lima kartu itu berwarna beda. Kartu suara warna abu-abu untuk pemilihan presiden dan wakil presiden.
Kartu suara warna merah untuk pemilihan anggota DPD RI. Kartu suara warna kuning untuk pemilihan anggota DPR-RI. Kartu warna biru untuk pemilihan anggota DPRD Provinsi dan kartu warna hijau untuk pemilihan anggota DPRD Kabupaten/Kota
Masyarakat Sawangan berharap agar sosialisasi tentang 5 kartu itu dilakukan oleh KPU Kota Depok.
“Kalau sosialisasi dilakukan oleh caleg, maka caleg akan banyak menjelaskan kartu yang terkait dengan dirinya,” kata Iman, salah seorang RT di Sawangan.
Dia mengakui, banyak warganya yang bertanya soal 5 kartu suara yang akan digunakan pada Pemilu serentak nanti.
“Ya, sepertinya masih banyak yang bingung. Artinya, perlu penjelasan yang lebihh detil kepada masyarakat,” kata dia.
Aditya, warga Bojongsari malah khawatir tingkat partisipasi masyarakat akan turun begitu melihat harus mecoblos 5 suara.
“Kan banyak yang belum paham dengan warna 5 kartu itu. Begitu tidak menemukan nama caleg yang dia kenal di kartu itu, akhirnya asal menusuk saja. Padahal nama caleg yang dia cari ada di kartu warna lain.” kata Adit.
Menurut dia, kemungkinan seperti itu sangat besar terjadi, karena tidak ada foto caleg di kertas suara.
“Macam bapak, orang lebih mudah mengenali karena bapak berkumis. Tapi mengenali nama tidak semudah mengenali wajah. Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang kenal wajah, tapi dengan namanya, ” kata Adit kepada Despandri yang juga dikenal sebagai Wakil Ketua Kadin Kota Depok bidang UMKM dan Koperasi (ris)
Comment