Depokrayanews.com- Salah satu calon Ketua Kadin Kota Depok yang menjadi pembicaraan banyak pihak, terutama di kalangan pengusaha adalah Mustopa Dwi Putra. Laki-laki berperawakan kecil dan agak kurus itu disebut-sebut sebagai jagoan Walikota Depok Muhammad Idris. Padahal berkali-kali Idris mengatakan menyerahkan mekanisme pemilihan kepada Kadin Kota Depok. Berkali-kali pula Idris mengatakan tidak punya calon.
Lalu kenapa nama Mustopa disebut-sebut yang direstui Idris. Padahal menurut panitia penyelenggara musyawarah kota (mukota) Kadin Depok, Mustopa tidak memenuhi syarat, tidak punya KTA dan bukan pengurus Kadin Kota Depok.
Bagaimana kedekatan Mustopa dengan walikota dan langkah apa yang sudah dilakukannya untuk maju sebagai Ketua Kadin Depok? Ikuti wawancara lengkap, Pemimpin Redaksi depokrayanews.com, Desfandri dengan Mustopa Dwi Putra, Rabu (3/8/2016)
Tanya;Apa kabar Bang Mustopa, bagaimana persiapan sebagai calon Ketua Kadin Depok pada mukota nanti? Tanya; Sesuai persyaratan dan AD ART Kadin, calon harus punya KTA dan pernah menjadi pengurus kadin? Tanya: Kabarnya anda dapat dukungan penuh dari Walikota Depok, Muhammad Idris, apa benar? Tanya: Artinya, benar anda mendapat dukungan penuh dari walikota? Tanya: Anda sudah pernah ketemu walikota khusus bicara pencalonan Ketua Kadin? Tanya; Katanya sudah ketemu tokoh tokoh politik dan pengusaha senior untuk minta dukungan dan doa restu untuk maju ketua kadin? Tanya: Pernah ketemua Ketua Kadin Jawa Barat dan Gubernur Jawa Barat, katanya mereka mendukung anda maju ketua kadin? Tanya: Mereka menyatakan dukungan kan? Tanya; Katanya anda, kalau ketemu tokoh atau pengusaha selalu bilang sudah mendapat dukungan dari walikota, sehingga beredar luas kabar kalau anda orangnya walikota, benar ga informasi itu? Tanya: Maksud saya di luar beredar kabar bahwa anda selalu bawa nama walikota, sehingga beredar kabar bahwa anda jagoannya walikota, benar ga tuh? Tanya;Anda pernah jadi pengurus di kadin? Tanya: Kalau keinginan dan harapan anda kemudian terganjal AD ART dan tata tertib mukota,bagimana? Tanya: Artinya ada rencana gugatan? Atau sudah dilakukan? Tanya: Usaha anda bergerak di bidang apa? Tanya:Banyak belajar di berbagai negara itu maksudnya, pernah ikut pendidikan di sana atau gimana? Tanya: Background pendidikan S1 anda apa? Wawancara kemudian terputus karena Mustopa mengatakan ada rapat, sehingga beberapa pertanyaan belum terjawab termasuk latar belakang pendidikan. (red)
Jawab: Alhamdulillah, kita siap sekali untuk ikut Mukota.
Jawab; Secara normatif AD ART, Keputusan Presiden dan UU NO 1 Tahun 1987 Tentang KADIN, dan Peraturan Organisasi tentang Pedoman Penyelenggaraan Mukota, persyaratan saya lengkap dan tidak ada cacat. Berkas sudah saya serahkan sejak 22 Juli lalu, sesuai batas akhir pendaftaran versi pertama.
KTA-B KADIN saya punya karena perusahaan saya anggota KADIN.
Jawab: Saya harapkan begitu. Saya kira beliau tahu track record saya sejak saya Ketua Umum HIPMI. Jadi bukan karena persoalan kedekatan emosional. Tapi nkarena objektivitas jejak dedikasi pengabdian dan pengalaman organisasi. Saya hanya mengajak mari kita berkompetisi gagasan dan visi secara fair, terbuka dan demokratis. Kita adu gagasan di mukota
Jawab: Sejak beliau jadi wakil walikota ya tentu saya kenal beliau. Mudah-mudahan, itu yang saya harapkan. Jadi, persoalan kedekatan dengan eksekutif dan legislatif tentu perlu. Tapi yang tidak kalah perlu adalah pengalaman organisasi. Karena KADIN ini perlu kita benahi dan tata bersama.
Jawab; Saya sudah beberapa kali ketemu beliau di berbagai kesempatan. Tentu sesekali juga di kesempatan itu saya bicara soal pencalonan KADIN.
Jawab; Ya, saya sudah ketemu ketua asosiasi, tokoh pengusaha senior Depok, Ketua DPRD dan tokoh-tokoh lain baik di tingkat Kota, Provinsi dan Pusat sudah saya temui.
Jawab: Saya sudah ketemu beliau. Kemarin pun saya ketemu saat acara hari Koperasi.
Jawab: Kurang etis kalau saya mengklaim begitu. Karena beliau itu pejabat publik. Silahkan diterjemahkan masing-masing. Point saya, saya mengajak pengurus KADIN dan panitia Mukota Kadin untuk berdemokrasi secara fair dan terbuka. Yakni mengacu pada konstitusi tertinggi KADIN : AD ART, Keputusan Presiden, UU RI NO 1 Tahun 1987 Tentang KADIN, dan Peraturan Organisasi tentang Pedoman Penyelenggaraan Mukota tentang Pasal Pencalonan Ketua.
Jawab: Saya kira gak begitu penafsirannya Mereka para tokoh ketika ditemui banyak juga yang bilang bahwa KADIN itu mitra pemerintah. Jadi mesti bisa membangun kerjasama dengan walikota. Ketika ada obrolan semacam itu, ya saya katakan saya optimis bisa membangun kemitraan dengan Eksekutif dan Legislatif karena bekal pengalaman dan hubungan baik saya ketika saya menjadi Ketum HIPMI Artinya mereka sudah tahu kiprah saya. Sehingga untuk membangun komunikasi dan kemitraan saya optimis tidak akan sulit.
Jawab: Kalau ditafsirkan begitu sama mereka yang saya temui, itu di luar konteks saya,
Lagi-lagi saya katakan, meskipun saya sudah ketemu walikota, atau bahkan Gubernur, Ketua DPRD dan Ketua KADIN Jabar, kurang etis bagi saya untuk mengklaim mereka bulat mendukung saya. Mereka itu semua pejabat publik. Tapi saya pastikan, untuk membangun komunikasi dan kerjasama dengan pejabat di tingkat Depok dan vertikal (Provinsi dan Pusat) bisa saya lakukan.
Jawab; Untuk menjadi Ketua KADIN tidak perlu pernah menjadi pengurus KADIN. Karena dalam konstitusi KADIN diatur, pernah menjadi pengurus KADIN, Asosiasi dan Himpunan. Silahkan pelajari seluruh konstitusi KADIN itu tentang persyaratan calon ketua KADIN Ini yang saya maksud mari kita semua fair dan terbuka. Kita berkompetisi lah di gagasan saat Mukota
Jawab: Prinsipnya tentu kami akan memperjuangkan dan mempertahankan hak sebagai anggota KADIN. Perlu diingat dan disadari bersama, bahwa KADIN ini bukan milik pengurus. Tapi semua pelaku usaha dan kita berkepentingan untuk membangun KADIN lebih baik ke depan.Kalau hak konstitusi kita di organisasi dihilangkan, ya tentu kita akan tempuh sanggahan atau gugatan.
Kita lihat dinamika yang ada.
Jawab: Konsultan Manajemen, EO, Advertising. Saya Lahir dan besar di Depok. Pendidikan terakhir saat ini S-1
Lahir dan besar di Depok tapi saya banyak belajar di berbagai negara, Asia, Eropa, Amerika dan Timur Tengah.
Jawab; Maksudnya, saya aktif ikut diklat maupun workshop dan seminar di berbagai negara. Artinya ini juga penting untuk jaringan. Karena jadi Ketua KADIN bukan semata menjalin kerjasama dengan tingkat lokal, tapi nasional dan mancanegara. Ini penting untuk menunjang membuka keran investasi dari luar. Jadi, ketua KADIN bukan semata bicara soal APBD Depok
Jawab: Bidang Ekonomi dan OSHE (occupational Safety Health and Environment)
Comment