DepokRayanews.com- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga saat ini belum memutuskan siapa calon walikota yang akan diusung pada Pilkada mendatang.
“Kami baru akan menggelar pemilihan raya (Pemira) pada 7 Juli mendatang, untuk menentukan siapa calon yang akan diusulkan ” kata Ketua DPD PKS Kota Depok, Hafid Nasir di Depok, Jumat (14/62019).
Pwmira adalah mekanisme yang biasa dipakai PKS untuk memilih calon-calon kepala daerah dari kalangan internal partai.
Hasil pemira itu kemudian diajukan ke pengurus DPW Provinsi Jawa Barat untuk dilanjutkan ke DPP.Keputusan terakhir ada di DPP PKS.
Sumber lain menyebutkan ada sejumlah nama yang akan dipilih pada pemira seperti Imam Budi Hartono (Anggota DPRD Jawa Barat) , Hafid Nasir (Ketua DPD PKS Kota Depok dan M. supariyono (Wakil Ketua DPRD Kota Depok dari PKS).
Meski nama Mohammad Idris tidak masuk daftar internal partai, tapi Hafid Nasir akan berusaha untuk memasukan ke daftar usulan ke DPW dan DPP.
“Pada Pilkada yang lalu Pak Idris diusung oleh PKS. Karena itu kita akan dorong lagi supaya PKS mengusung Pak Idris, ” kata Hafid.
Menurut sumber depokrayanews.com, menjelang pemira digelar ada tiga pemikiran yang berkembang di internal PKS Kota Depok yakni ada yang ingin mempertahankan Mohammad Idris meskipun bukan dari internal partai.
Kedua, ada pemikiran untuk mengusung kader internal PKS seperti Imam Budi Hartono, M.Supariyono atau Hafid Nasir.
Kemudian yang ketiga, ada skenario jalan tengah meskipun menjadi perdebatan karena dianggap PKS akan sangat dominan.
Skenario jalan tengah itu adalah menyandingkan Mohammad Idris dengan kader internal PKS yakni dengan Imam Budi Hartono atau dengan Hafid Nasir.
Skenario jalan tengah itu dimaksudkan untuk mempersiapkan kader PKS sebagai walikota berikutnya.
Skenario ini sangat memungkinkan karena dengan perolehan 12 kursi, PKS bisa mengusung calon sendiri. (ril)
Comment