DepokRayanews.com- Orangtua, DA (11) siswa kelas 6 SDIT Al Muhajirin Jalan Nusantara, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok yang meninggal di lingkungan sekolah menyatakan ikhlas atas kepergian anaknya dan tidak akan menuntut pihak sekolah maupun yayasan. Siswa tersebut diduga tewas akibat tersengat listrik saat sedang bermain di sekolah bersama teman-temannya.
Kanit Reskrim Polsek Pancoran Mas, Iptu Hendra mengatakan, kasus tersebut dinyatakan selesai setelah diadakan pertemuan antara keluarga korban dengan Kepala Sekolah SD IT Al Muhajirin, Eko Hari di Jalan Manggis, Pancoran Mas. Dalam pertemuan itu hadir anggota Bhabinkamtibmas kelurahan Depok Jaya, Brigadir Edy.
“Sesuai permintaan keluarga korban, kasusnya tidak lanjut atau tidak menuntut ke pihak sekolah dengan alasan sudah menganggap sebagai musibah dituangkan dalam membuat surat pernyataan dengan ditandatangi bersama,” kata Hendra, Selasa (27/8/2019).
Menurut Iptu Hendra, sebelumnya, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk kepala sekolah, dan orang tua korban.
Dari hasil penyidikan diketahui kalau kejadian itu berlangsung ketika korban DA (11) sedang bermain benteng-bentengan bersama teman-temannya di lapangan sekolah. Tanpa sengaja korban menyentuh besi penyangga toren air yang kebetulan terkena aliran korsleting listrik. Korban langsung tersetrum.
“Oleh teman-teman sepermainan, korban langsung ditarik, tapi tidak dapat terlepas dari sengatan listrik. Korban DA akhirnya tewas saat dalam perjalanan ke RS Bhakti Yudha,” jelas dia.
Orang tua DA, mengaku ikhlas dengan kepergian sang anak dan tidak ingin lagi memperpanjang soal penyebab kematian sang anak. “Insha Allah saya sudah ikhlas, apapun penyebabnya, mudah-mudahan bisa menjadi bahan perbaikan kita semua,” kata Sigit Sasongko, ayah DA.
Sigit mengatakan, dirinya pun mengambil sikap untuk tidak memvisum jenazah sang anaknya, karena sudah merelakan kejadian yang dianggapnya sebagai musibah itu. “Sejauh ini sih tidak ada riwayat penyakit, tapi ya, sudah, saya ikhlas,” katanya.
Kepala Sekolah SDIT Al Muajirin, Eko Gerry mengatakan, sebelum meninggal DAS bermain disekitar toren air.
Namun, tidak mengetahui secara pasti penyebab DA meninggal karena saat itu dirinya sedang menerima tamu. “Saya dapat kabar dari walikelasnya tiba-tiba masuk ruangan saya, DA tersetrum saat bermain disekitar toren air,” kata Eko.
Namun, lanjut Eko, saat dicek sekitar lokasi bermain DA tidak ada aliran listrik. “Tapi ini akan saya evaluasi, dan saya pun sudah tanya guru dan walikelas, tidak ada yang melihat kejadian secara langsung,” kata dia.
Sebagai bentuk duka cita, seluruh siswa dan guru SDIT Al-Muhajirin diliburkan pada Selasa (27/8/2019) untuk bisa hadir pada prosesi pemakaman. (ris)
Comment