DepokRayanews.com- Prof. Ari Kuncoro terpilih menjadi Rektor Universitas Indonesia (UI) periode 2019-2024, mengungguli dua calon lain yakni Prof.Dr.rer.nat Abdul Haris dan Prof.Dr.dr Budi Wiweko.
Dalam pemilihan rektor itu, Ari Kuncoro memperoleh 17 suara, sedangkan Abdul Haris 6 suara dan Budi Wiweko tidak memperoleh suara sama sekali.
Prof. Ari Kuncoro yang kini masih menjadi Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia itu, lahir pada tahun 1962 dan meraih gelar sarjana di FEB UI dengan konsentrasi Ekonomi Moneter, Master of Arts dari Univerity of Minessota, dan PhD dalam bidang Ilmu Ekonomi dari Brown University.
Prof. Ari adalah Guru Besar dalam bidang Ilmu Ekonomi di FEB UI dengan Google H-Index 14 dan menempati posisi pertama di Indonesia untuk sitasi karya ilmiah berdasarkan RePEC.
Prof Ari mengawali kariernya di LPEM FEB UI sebagai asisten peneliti dan terus berlanjut sampai dia menjadi Wakil Dekan FEB UI, kemudian menjadi Dekan FEB UI hingga saat ini. Dalam karier akademisnya, dia pun memiliki kegiatan lain, seperti membangun kerja sama penelitian dengan Brown University, National Bureau of Economic Research (NBER), dan National Science Fondation (NSF) di Amerika Serikat.
Sejumlah penelitiannya juga telah dipublikasikan dalam jurnal yang memiliki reputasi internasional. Di luar FEB UI, Ari aktif dalam kegiatan lain, seperti menjadi anggota East Asian Economist Association serta profesor tamu di Brown University dan Australian National University.
Pada pemilihan rektor UI periode 2019-2014, Prof Ari mengusung visi yaitu “Menuju Universitas Indonesia yang inovatif, mandiri, unggul, inklusif, dan bermartabat”. Untuk mewujudkan visi tersebut, dia menyebutkan sejumlah program yang salah satunya difokuskan pada team work.
Menurut Ari, pelemahan rupiah dan penurunan ekspor yang terjadi sekarang karena sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang tidak guyub secara internasional. Dia pun memiliki program yang ditujukan kepada mahasiswa, yaitu membuat pendidikan berbasis kolaborasi.
“Selama ini yang dihasilkan adalah individualis, dengan IPK tinggi, lalu kalau jadi team work payah,” ujar Prof Ari. Menurut dia, team work itu sangat penting karena kita tidak akan bisa pintar sendirian. Maka dari itu, dia merencanakan program paper kelompok, proyek kelompok, dan lain-lain. “Itulah program yang akan dicoba supaya SDM Universitas Indonesia dapat berperan untuk menjaga bangsa dan negara kita. Mungkin saat ini masih banyak CEO yang berasal dari Universitas Indonesia, tetapi kita tidak tahu lima tahun ke depan,” kata dia. (ril)
Comment