DepokRayanews.com- Banjir di Jakarta belum selesai. Bahkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan waspada cuaca buruk 10 hari ke depan.
Intensitas hujan yang cukup tinggi pada Sabtu 8 Februari 2020 dini hari menyebabkan enam kecamatan di Jakarta Utara terdampak banjir. Genangan banjir itu tersebar di enam kecamatan, 10 kelurahan, 31 RW dan enam RT, dengan ketinggian air 10 – 45 sentimeter.
Pemerintah setempat melakukan penanganan menggunakan pompa dari dinas sumber daya air, pompa milik kelurahan dan bantuan PPSU. Rincian daerah terdampak banjir yakni Kecamatan Tanjung Priok di Kelurahan Sunter Jaya RW 12.
Kecamatan Kelapa Gading di Kelurahan Kelapa Gading Barat RW 002, Kelurahan Kelapa Gading Timur dengan 11 RW. Kelurahan Tanjung Priok RW 07 dan 012. Kecamatan Penjaringan di Kelurahan Pejagalan RW 15. Kecamatan Koja di Kelurahan Tugu Selatan sebanyak 10 RW. Kecamatan Cilincing di Kelurahan Rorotan RW 04, 05 dan 09. Kelurahan Semper Barat di RW 01.
Sementara itu, sebanyak 122 warga Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara mengungsi ke Stadion Tugu dan SMPN 170, akibat banjir di pemukiman mereka sejak Sabtu dini hari.
“52 warga dari RW 01 dan 70 warga dari RW 03 Kelurahan Pegangsaan Dua yang mengungsi di Stadion Tugu dan SMPN 170,” kata Lurah Lurah Pegangsaan Dua, Suci Cyntia dalam keterangan tertulisnya.
Suci menyatakan pemerintah kelurahan bersama Suku Dinas Sosial telah menyalurkan bantuan makanan siap saji dan biskuit balita kepada warga yang masih bertahan di posko pengungsian.
Selain itu, petugas kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading membuka pelayanan pemeriksaan kesehatan kepada warga yang mengalami gangguan kesehatan di posko pengungsian.
“Jika ada masalah kesehatan segera konsultasikan dengan petugas kesehatan biar cepat ditangani dan mendapatkan pengobatan karena dalam situasi seperti ini rentan terhadap berbagai penyakit,” jelas Suci.
Suci menjelaskan sebanyak enam titik yang tergenang di wilayahnya dengan ketinggian air mulai 10 sampai 40 sentimeter. Sejumlah lokasi itu diantaranya Jalan Pegangsaan Dua di depan Yacobus dengan ketinggian air sekitar 10 -15 cm, Jalan Pegangsaan Dua depan Green Hill 30 – 40 cm.
Jalan Hibrida Raya terdapat genangan sisi kiri 30 – 40 cm, Jalan Pegangsaan Dua depan RJTM dengan genangan 30 – 40 cm, Jalan Gading Arteri sekitar 10 – 20 cm dan Jalan Boulevard Timur depan Al Azhar genangan 15 – 20 cm.
“Alhamdulillah, cuaca sudah cerah lagi sehingga genangan air mulai surut. Saya imbau kepada warga untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya cuaca ekstrim dan selalu menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup bersih sehat,” harap Suci.
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara bersama petugas kesehatan tingkat Puskesmas memastikan layanan kesehatan untuk para pengungsi banjir berjalan baik.
Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati mengatakan, petugas Puskesmas baik tingkat kelurahan dan kecamatan menyisir sejumlah lokasi pengungsian. Mereka memberikan pelayanan kesehatan secara gratis kepada warga yang mengalami gangguan kesehatan.
“Kami ingin memastikan warga terdampak genangan mendapatkan fasilitas kesehatan. Terutama bagi warga yang saat ini tinggal sementara di posko pengungsian,” jelas Yudi dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Yudi menjelaskan Sudin Kesehatan belum menempatkan petugas untuk mendirikan pos kesehatan (Poskes) di lokasi pengungsian. Hal itu dikarenakan jumlah pengungsi masih di bawah 100 orang. Tetapi Yudi memastikan pelayanan yang diberikan petugas maksimal. Bahkan sistem rujukan diberlakukan bagi warga yang tidak dapat ditangani petugas di lapangan.
Salah satunya, rujukan diberikan kepada seorang warga yang diindikasikan mengalami gangguan kesehatan saraf. Petugas merujuknya untuk segera ditangani di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja.
“Kami juga memberikan PMT (Program Makanan Tambahan) bagi balita dan ibu hamil yang saat ini mengungsi,” ujar Yudi. Posko banjir Jakarta mencatat intensitas hujan yang cukup tinggi pada Sabtu 8 Februari dini hari menyebabkan enam kecamatan di Jakarta Utara terdampak banjir.
Genangan banjir itu tersebar di enam kecamatan, 10 kelurahan, 31 RW dan enam RT, dengan ketinggian air 10 – 45 sentimeter. (Antara)
Comment