DepokRayanews.com- Dari 3 orang bakal calon Walikota Depok dari kalangan internal PKS, ada satu orang perempuan. Yakni, Tengku Farida Rachmayanti, anggota DPRD Kota Depok. Kemunculan nama Farida menarik perhatian banyak pihak, karena selama ini PKS sering bicara soal gender. Artinya, lebih mengutamakan laki-laki sebagai pemimpin ketimbang perempuan.
Masihkah itu berlaku di PKS? ”Kita sudah lepaskan itu. Kalau kita masih bicara gender, tidak mungkin Ibu Farida dan beberapa perempuan lain di PKS bisa duduk di DPRD,” kata Sekretaris Umum DPD PKS Kota Depok, TM. Yusufsyah Putra, Rabu 12 Februari malam di kantor DPD PKS Kota Depok.
Dengan demikian, peluang Farida untuk terus melaju sebagai calon walikota terbuka lebar. Farida sudah memasuki periode kedua menjadi anggota DPRD Kota Depok. Sosok ini cukup aktif dan proaktif bicara dan menggagas banyak hal di Kota Depok, termasuk soal ketahanan keluarga.
Farida Rachmayanti, SE, M.Si, (biasa dipanggil Opi) yang mendapat amanah sebagai Anggota DPRD Depok dari Dapil Beji-Limo-Cinere, lahir di Jakarta, 28 Oktober 1971.
Sebagai Anggota DPRD kota Depok 2014-2019, kemudian dilanjut 2019- 2024, Opi memiliki visi mewujudkan pembangunan Kota Depok yang ramah keluarga.
Misinya, menguatkan potensi SDM yang bertumpu pada ketahanan keluarga, meningkatkan kualitas infrastruktur yang menunjang program Kota Sehat dan Kota Hijau, meningkatkan ekonomi keluarga berbasis industri kreatif.
Lalu seperti apa sosok calon walikota atau wakil walikota di mata Farida? ”Pilkada bukan sejedar menjadi ajang mencari popularitas saja, tetapi juga ajang unjuk gagasan dan kapasitas,” kata Farida.
Dari kacamata Farida, seseorang yang berencana untuk maju ke Pilkada Kota Depok pada Pemilu 2020, harus memiliki gagasan atau ide untuk memajukan Kota Depok. “Tidak hanya sekedar menyampaikan ide saja, tetapi ide yang memang realistis dengan kebutuhan Kota Depok, ” kata Farida, di Depok, Kamis 13 Februari 2020.
Menurut dia, ada sinegritas yang baik dalam menjalankan suatu program. Ide atau gagasan yang bagus, tentunya bisa terealisasi dengan baik dan lancar.
“Tentunya harus melibatkan banyak pihak. Itu bisa jadi salah satu bagian dari penyampaian ide yang diusung dari tiap calon,” kata dia. Penasaran? Tunggu penjelasan selanjutanya dari Farida. (ril)
Comment