Depokrayanews.com- Walikota Depok Mohammad Idris menilai warganya belum memiliki kesadaran yang tinggi untuk tetap tinggal di rumah sebagai upaya menghindari penularan virus corona. Bahkan ada salah satu kompleks perumahan di Kota Depok yang warganya lengah akan pandemi COVID-19.
Akhirnya 9 orang di komplek perumahan itu dinyatakan positif COVID-19. Sembilan orang tersebut tertular dari pekerja di Jakarta.
“Karena tadi enggak kontrol kompleknya, kena jadi menular satu komplek ya ini jada masalah,” kata Mohammad Idris, di Depok, Sabtu 18 April 2020.
Menurutnya evaluasi yang diperoleh empat hari pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Depok warga masih belum sadar untuk tidak beraktivitas di luar.
Padahal dalam pandangannya, bila saja kampanye ‘tetap tinggal di rumah saja’ itu benar-benar diterapkan warga maka penyebaran pandemi virus corona bisa ditanggulangi.
Idris menilai pembatasan kerumunan warga menjadi penting di tengah PSBB untuk bersama-sama menanggulangi becana COVID-19 yang ditimbulkan dari virus corona jenis SARS-CoV-2.
Saat ini Wali Kota Mohammad Idris sudah menekan melalui peraturan walikota yang salah satunya melarang warga berkerumun, beraktivitas di luar rumah dengan syarat tertentu.
Di tengah becana Covid-19 Walikota Depok mengalami dilematis terhadap beberapa program yang bisa menimbulkan kerumunan warga, salah satunya adalah pendirian dapur umum.
Idris justru akan membatasi keberadaan dapur umum di seluruh lingkungan RT/RW di daerahnya untuk menekan kerumunan warga. ”Kalau dapur umum dibangun di setiap RT/RW maka yang terjadi potensi kerumunan warga akan semakin tinggi. Apalagi dapur umum tersebut hanya dikelola oleh warga setempat maka warga tidak akan segan untuk berkerumun,” kata Idris. (ril)
Comment