Depokrayanews.com- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok menilai pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Depok belum efektif untuk menekan penularan pandemi virus corona.
Ketua Gugus Tugas IDI Kota Depok, dr. Alif Noeriyanto menilai Pemerintah Kota Depok perlu mengevaluasi dan memperbaiki sistem serta mekanisme pelaksanaannya.
Evaluasi tersebut berangkat dari masih tingginya penambahan jumlah pasien positif yang mencapai 198 orang dan juga pasien suspect corona baik yang dinyatakan dalam pengawasan atau pemantauan.
”Pemerintah perlu mengevaluasi aturan soal keberadaan transportasi umum yang masih beroperasi,” kata Alif kepada wartawan di Depok, Selasa 21 April 2020.
Menurut Alif, selama seminggu penerapan PSBB di Kota Depok, warga masih banyak yang beraktivitas di luar rumah sehingga jalan di Depok masih ramai. ”Ini karena pemerintah masih memperbolehkan 11 sektor usaha untuk beroperasi selama PSBB,” kata dia.
Karena itu, kata dia, perlu ada penindakan yang lebih tegas, pengecekan status warga yang masih berkeliaran di jalan ataupun di angkot dan transportasi umum lainnya. ”PSBB bisa berhasil hanya apabila warga bisa benar-benar disiplin menerapkan physical distancing,” kata dia
Alif meminta tim Gugus Tugas mengevaluasi seminggu pelaksanaan PSBB, benar atau tidak PSBB berdampak signifikan mengurangi atau bahkan sama saja.
“Kalau sama saja apakah PSBB model seperti ini masih efektif. Bisa diukur dari penambahan PDP dan kasus positif,” kata dia. (ril)
Comment