Depokrayanews.com- Seluruh ketua RT di Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok mengancam akan mundur dari jabatan setelah sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) melaporkan aksi oknum para Ketua RT yang memotong dana bantuan sosial (bansos) ke Kejaksaan Negeri Kota Depok.
Walikota Depok Mohammad Idris mengaku sudah menerima laporan adanya dugaan pemotongan dana bansos tersebut. Karena itu, Idris sudah menurunkan tim khusus untuk melakukan investigasi.
Kepala Dinas Sosial Kota Depok, Usman mengatakan berdasarkan hasil investigasi ternyata pemotongan dana bansos itu, murni inisiatif ketua-ketua RT. Ketika ditanya, Usman tidak bersedia menyebutkan berapa RT yang melakukan pemotongan dana bansos itu.
Seluruh RT di Kelurahan Mampang mengatakan, ada tiga alasan kenapa mereka mengancam mengundurkan diri.
Pertama, tidak semua data non-DTKS yang diajukan kepada dinas sosial disetujui, sehingga para RT merasa dimusuhi masyarakat.
Misalnya, salah satu RT di Kelurahan Mampang mengajukan 220 KK yang berhak menerima bansos ke kelurahan, tapi hanya 10 KK yang disetujui.
“Kami RT-RT menjadi musuh masyarakat karena ini,” kata Marsan didampingi RT se-Kelurahan Mampang, dalam video keterangan persnya yang sudah viral di media sosial.
Kedua, para ketua RT merasa tidak dihargai kerja siang-malam dalam mengumpulkan data warga tersebut oleh Pemkot Depok. Para RT mengancam mundur apabila data non-DTKS yang mereka ajukan tidak semua mendapatkan Bansos Covid-19.
“Kalau data yang kami serahkan itu tidak semuanya dapat Bansos, kami angkat tangan semua, pun seandainya kalau perlu kami akan mundur jadi RT dan RW. Daripada hanya menimbulkan polemik nantinya,” kata salah satu RT.
“Kami kerja siang-malam tidak dibayar, akan tetapi kalau kami RT, RW, dan LPM jadi bulan-bulanan masyarakat gegara ini kami siap mundur,” kata dia.
Ketiga, para RT merasa difitnah setelah diduga memilah-milah data siapa warga yang akan mendapatkan Bansos dan siapa yang tidak. Padahal data yang mendapatkan Bansos Covid-19 telah ditentukan oleh pemerintah.
“Data yang bagaimana yang dimiliki oleh pemerintah. Kok yang kami ajukan tidak semuanya dapat (Bansos)?,” kata dia.
Marsan berharap, Pemkot Depok mendengar aspirasi ketua RT dari Kelurahan Mampang ini.
Akan tetapi, jika data yang mereka ajukan tetap tidak semuanya nanti yang mendapat Bansos, pihaknya mempersilakan Pemkot Depok yang menyalurkan langsung bantuan tersebut.
Sumber KBR RRI
Comment