Depokrayanews.com- Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan bahwa kecil kemunginan akan ada vaksin untuk virus corona sampai akhir 2021 meskipun penelitian dan uji coba vaksin tengah di kembangkan di beberapa negara.
Saat ini, pemerintah di seluruh dunia memang tengah menganggarkan untuk penelitian vaksin Covid-19 yang dilakukan oleh perusahaan farmasi, bisnis pemula, universitas, hingga lembaga penelitian asing. Beberapa penelitian telah mencapai tahap uji coba kepada manusia untuk melihat efektivitasnya.
Namun demikian, pejabat senior WHO, Dale Fisher menegaskan bahwa kemungkinan vaksin Covid-29 akan tersedia di akhir 2021 tetap belum bisa dipastikan. Pasalnya, vaksin yang saat ini sedang dalam uji klinis berada dalam fase pertama dari proses pengembangan, dan masih harus melewati fase kedua dan ketiga serta uji coba untuk memastikan vaksin aman dan dapat diandalkan. Belum lagi proses produksi massal yang tentu akan memakan waktu sendiri.
“Jadi saya pikir akhir tahun depannya (lagi) adalah ekspektasi yang sangat masuk akal,” ujar Fisher dilansur dari englishalarabiya, Minggu 10 Mei 2020.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan sangat optimis akan pengembangan vaksin Covid-19. Bahkan menegaskan bahwa vaksin tersebut akan tersedia pada akhir tahun ini.
“Kami sangat yakin bahwa kami akan memiliki vaksin akhir tahun ini dan kami berusaha sangat keras,” kata Trump di Balaikota.
Namun Fisher bersama sebagian besar Pakar Kesehatan menolak pernyataan Trump yang dianggap tidak realistis. “Agak prematur,” ujar CEO Roche, sebuah perusahaan farmasi besar di AS.
Roche membenarkan, begitu banyak perusahaan yang mencoba bekerja untuk menemukan vaksin Covid-19 dan begitu hebat kolaborasi dengan regulator termasuk FDA dalam menemukan vaksin covid-19. Tapi tetap saja, ungkapnya dibutuhkan percobaan dan oenelitian lagi untuk memastikan vaksin tersebut benar-benar ampuh.
“Tapi tetap saja, biasanya butuh bertahun-tahun untuk mengembangkan obat baru. Sebagian besar ahli sepakat bahwa dibutuhkan setidaknya 12 hingga 18 bulan sampai kita melihat vaksin yang tersedia dalam jumlah yang diperlukan untuk pasien,” jelasnya. (rol)
Comment