Depokrayanews.com- Belum lama masyarakat yang peduli dengan penanganan pandemi corona dibuat geregetan oleh kerumunan massa di McD Sarinah yang baru saja ditutup. Kini situasi yang tak jauh berbeda terjadi di Bandara Soekarno-Hatta. Di mana orang-orang mengabaikan physical distancing, turut membuat dr Tirta tak habis pikir.
Dokter lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mengeluh di Instagram, pada Kamis 14 Mei 2020, setelah mengetahui padatnya Bandara Soetta hari ini. Dalam unggahannya, terdapat foto dirinya memakai APD lengkap dengan membawa kerta bertulisan “INDONESIA??? TERSERAH!!! Suka-suka kalian saja.”
Bersama foto itu, dr Tirta menuliskan caption yang juga menyinggung keramaian di McD Sarinah pada Minggu 10 Mei 2020 malam lalu. Ia juga dibuat geram dengan calon penumpang pesawat yang berdesak-desakan mengantre di Bandara Soetta pada Kamis hari ini, tak lama setelah Menhub resmi kembali membuka operaional transportasi umum.
“Setelah kejadian tempo hari di Sarinah, lalu kejadian di Soetta today,” tulis akun resmi Instagram @dr.tirta.
Dokter yang pernah bertugas di Puskesmas Turi Sleman dan IGD RSA UGM ini membandingkan orang-orang yang berkerumun itu dengan pengorbanan masyarakat lain yang mengikuti anjuran tetap di rumah, menjaga jarak, dan tak berkerumun untuk memutus rantai penularan penyakit Covid-19.
Mereka diantaranya adalah karyawan korban PHK, perusahaan yang merugi, para pekerja event, pelaku usaha hingga pedagang kecil, termasuk pemilik warung, hingga umat Muslim yang rela tak salat tarawih berjemaah di masjid. Tak cuma itu, para tenaga medis dan relawan juga disebutkan dr Tirta dalam keterangannya sebagai pihak yang bekerja keras melawan corona.
Berdasarkan keterangan yang ditulis dr Tirta, di saat banyak orang menjadi korban terdampak pandemi corona, orang-orang yang lain malah dengan santainya tak menghiraukan protokol kesehatan selama pandemi dengan berkerumun dan tak mematuhi aturan jaga jarak aman baik di McD Sarinah maupun di Bandara Soetta.
“Sementara yang lain habis-habisan di-PHK demi Covid, ada yang perusahannya rugi habis-habisan demi mengurangi Covid. Ratusan event batal. Ratusan WO dan EO merugi. Berapa UMKM dan PKL enggak makan? Starling, pecel lele sepi. KITA PATUH! Tarawihan enggak bisa di masjid. Tempat ibadah sepi. Belum relawan, tenaga medis, dan paramedis berjuang, kemarin angkat perjuangan driver ambulance,” kata dia.
Di akhir caption, dokter nyentrik kelahiran Solo, 30 Juli 1991 ini menyiratkan dirinya sudah lelah dengan sifat tak acuh orang-orang Indonesia terhadap pandemi corona.
“Wis karepe ae lah. Aku tak turu sek [Sudah terserah mereka sajalah. Aku mau tidur dulu]. Ngantuk,” tutupnya.
Senada dengan dr Tirta, banyak warganet yang mengutarakan kekesalannya pada kebijakan pemerintah yang dengan cepat berubah-ubah dan orang-orang yang berkerumun di saat pandemi corona masih jauh dari mereda.
“Berasa sia-sia diem doang di rumah 2 bulan,” komentar @ariana_arriana.
“Capek Dok, pemerintah gerakannya acak-acakan, masyarakatnya nafsu mudik semua. Bubar dah bubar,” ungkap @bimohanandito.
“Sediiiiih Dok, keterlaluan banget mereka, egois dan menyakiti kita yang sudah 2 bulan diam diri di rumah,” tambah @dianndee18.
Sumber:suarajogja.id
Comment