Depokrayanews.com- Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar mengaku mendapat ancaman akan dibunuh oleh wakilnya sendiri, yakni Firdaus. Bahkan sang Bupati nyaris adu jotos dengan Wakil Bupati Firdaus di Pendopo setempat, pada Rabu 13 Mei 2020 malam.
Shabela menceritakan Firdaus tiba-tiba datang ke Pendopo bersama beberapa orang dan langsung memasuki ruang tamu Pendopo sembari melontarkan kalimat-kalimat tak pantas.
“Saya terkejut kedatanganya sangat penuh dengan amarah,” kata Shabela mengungkapkan kepada para wartawan, Kamis 14 Mei 2020.
Shabela menceritakan bahwa saat itu ia bersama jajarannya sedang duduk bersama membahas penanganan pasca banjir bandang juga membicarakan terkait penanganan Covid-19 di ruang tamu Pendopo setempat.
Lalu ia tersentak oleh kehadiran Wakil Bupati Firdaus dengan penuh amarah dan mengancam akan membunuhnya.”Mereka memancing saya untuk keluar dari Pendopo dan mengancam akan membunuh,” kata Shabela.
Saat itu Shabela mengaku sudah bersiap untuk melakukan pembelaan diri jika memang terjadi baku hantam melawan Firdaus.
Menurutnya selain melontarkan ancaman bunuh terhadap dirinya dan keluarganya, pihak Wakil Bupati Firdaus malam itu juga tampak berupaya melakukan tindakan kekerasan terhadap dirinya.
“Malam itu mereka sudah berencana akan melukai saya dan keluarga,” kata Shabela.
Tentang perihal kedatangan Firdaus dengan penuh amarah itu, Shabela mengaku tidak tahu menahu. Dia hanya menyebut bahwa Firdaus datang dengan mempertanyakan terkait masalah proyek.
“Saya tidak mengerti dengan pertanyaan Firdaus terkait dengan proyek,” ucapnya.
Shabela mengatakan masalah ini akan dilaporkannya ke pihak kepolisian setempat terkait ancaman pembunuhan atau kekerasan terhadap dirinya dan keluarganya.
“Kadatangan mereka ke kediaman saya sungguh membuat keluarga besar resah, ini tidak bisa dibiarkan,” tutur Shabela Abubakar memungkasi.
Wakil Bupati Aceh Firdaus mengungkapkan alasannya emosi Dia mengaku siap menghadapi Bupatinya jika dirinya dilaporkan ke polisi.
Firdaus siap menghadapi Shabela namun ia juga akan melaporkan bupatinya tersebut terkait kasus yang menurutnya lebih besar.
Wakil Bupati ini juga mengungkap alasan di balik kemarahannya. Firdaus mengaku selama ini dirinya merasa tak dianggap kedudukannya sebagai Wakil Bupati.
Disebutkan pula bahwa Firdaus mengaku tak bisa menahan amarah karena ia tidak dilibatkan dalam proyek senilai Rp 17 miliar yang dikerjakan sejumlah instansi.
Di samping itu, menurut Firdaus, Bupatinya tersebut sudah mengingkari janji terhadap komitmen saat maju mencalonkan diri sebagai pasangan kepala daerah. (antara)
Comment