Depokrayanews.com- Buronan Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat, dalam kasus penipuan, Russ Albert Medlin, ditangkap aparat Polda Metro Jaya di DKI Jakarta.
Russ Albert Medlin ditangkap bukan karena kasus penipuan, tapi karena dia kerap memerkosa anak di bawah umur di Jakarta. Bahkan, dia kerap merekam aksi cabulnya saat menyetubuhi korban perempuan di bawah umur. Polisi menduga, Medlin memiliki ketertarikan seksual terhadap anak alias paedofil.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan, Medlin merekam aksi cabulnya dengan menggunakan telepon genggam.
“Pelaku merekam video menggunakan telepon genggam pelaku dan meminta bantuan salah satu korban untuk memegang telepon genggam pelaku sementara pelaku melakukan hubungan layaknya suami istri,” kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa 16 Juni 2020.
Menurut Yusri, selama bersembunyi di Jakarta, pria asal Amerika tersebut ternyata kerap meminta dicarikan gadis remaja untuk disetubuhi dengan mengiming-imingi uang Rp 2 juta agar bisa menyetubuhi cewek ABG.
Dia kemudian ditangkap di rumah kontrakannya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, pada Minggu 15 Juni 2020.”Ini berdasarkan hasil laporan dari masyarakat bahwa di Jalan Brawijaya tersebut, di sana tersangka Medlin sering bawa wanita anak-anak di bawah umur,” kata Yusri.
Atas laporan tersebut, petugas kemudian melakukan penyelidikan dan pengintaian terhadap kediaman Medlin dan berhasil menangkap tiga orang PSK di bawah umur yang saat diperiksa mengaku baru saja disewa untuk melayani Medlin.
Dari pengakuan tersebut, petugas kemudian melakukan penggerebekan terhadap kediaman Medlin dan mengamankan tersangka beserta sejumlah barang bukti seperti laptop, handhpone, uang tunai Rp 6,3 juta, dan uang tunai 20 ribu dolar AS.
Medlin juga mengakui telah membuat foto dan video dengan sejumlah perempuan di bawah umur. “Setiap melakukan, dia minta difoto dan divideokan. Jadi ada kemungkinan yang bersangkutan ini merupakan paedofil. Dugaan sementara yang bersangkutan peadofil,” kata Yusri. (mad)
Comment