Depokrayanews.com- Walikota Depok, Mohammad Idris memerintahkan sejumlah kepala dinas dan camat untuk hadir dalam sebuah acara di salah satu hotel mewah di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 28 Juli 2020.
Perintah tersebut tertuang dalam surat perintah tugas Nomor : 800 / 8301 BKPSDM. tertanggal 3 Juli 2020.
Acara itu berkonsep seminar dengan tema “Great Leaders – Great Team – Great Result” dilaksanakan di sebuah hotel mewah di Kawasan Sentul, Kabupaten Bogor yakni Aston Sentul Lake Resort and Conference Center. Kehadiran undangan tak boleh digantikan dengan orang lain.
Kepala Bagian Protokol dan Dokumentasi Pemerintah Kota Depok, Kusumo tak menampik adanya kegiatan tersebut.
Namun ia menyebutkan, hajatan itu adalah acara santai lantaran ada aparatur sipil negara (ASN) yang pensiun. “Rencananya acaranya acara santai, pelepasan pensiun,” kata Kusumo.
Kusumo juga tak membantah jika kegiatan itu melibatkan hampir seluruh kepala dinas dan camat. “Kelihatannya begitu, tapi saya sendiri masih tentatif,” ujarnya.
Ketika ditanya alasan harus di luar kota, Kusumo mengaku tak tahu pasti alasannya.
Sementara Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan bahwa acara itu adalah kegiatan resmi.
“Itu kan sinergitas, wawasan tentang masalah manajeman dan kepemimpinan. Ya isi kegiatannya memberikan wawasan pada mereka, ya tanya pada BKPSDM saja ya,” katanya singkat.
Dihubungi terpisah, Kepala BKPSDM Kota Depok, Supian Suri mengatakan, acara tersebut murni acara seminar. “Itu acara penguatan kepemimpinan dan budaya organisasi menghadapi kebiasaan normal baru,” katanya.
Ketika disinggung kenapa tidak berlangsung di Depok, Supian mengaku sebelumnya rencana kegiatan sudah dilakukan. “Sebagian sudah kita laksanakan di Depok dengan peserta 58 orang,” ujarnya.
Disorot Bawaslu
Kegiatan yang dihadiri Idris dengan mengumpulkan para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Depok itu, kini menuai sorotan sejumlah pihak.
Apalagi dalam waktu dekat kota tersebut akan memasuki tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 9 Desember 2020.
Menanggapi hal itu, Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok, Dede Selamet Permana mengaku pihaknya akan segera menindaklanjuti kabar tersebut.
“Kami akan cek langsung ke sana dalam rangka memastikan isi acara tersebut sesuai dengan isi surat,” kata Dede di Depok.
Dede mengaku, pihaknya merasa perlu untuk mengawasi kegiatan tersebut karena dihadiri oleh salah satu petahana yang saat ini menjabat sebagai wali kota.
“Ini hal menarik dan jadi bahasan juga secara nasional, karena sangat dimungkinkan petahana melakukan manuver-manuver konsolidasi di luar wilayah Depok,” ujarnya.
Namun demikian, Dede mengaku pihaknya enggan berspekulasi terlalu jauh karena masih harus membuktikan kebenarannya.
“Jika memang itu agenda pemda (pemerintah daerah) tentunya itu kewenangan pemda untuk menggelar kegiatan yang dipandang perlu. Peran kami untuk memastikan kegiatan tersebut tidak disalahgunakan,” katanya.
Namun karena acaranya di luar kota, Bawaslu Depok selanjutnya akan berkoordinasi dengan Bawaslu setempat. “Kami akan informasikan juga ke Bawaslu Kabupaten Bogor,” ujar Dede.
Selain soal jelang pilkada, diketahui bahwa Jawa Barat termasuk Depok seharusnya masih mengetatkan pertemuan kelompok dan mengutamakan social distancing untuk pencegahan penularan wabah Corona COVID-19.
Sumber:vivanews
Comment