Depokrayanews.com- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Noerzamanti Lies Karmawati mengakui di Depok masih ada balita dengan status gizi yang sangat kurus dan kurus sehingga diperlukan penanganan secara bersama.
“Untuk mengatasi balita dengan status gizi yang sangat kurus dan kurus itu diperlukan upaya penanggulangan secara bersama, lintas sektor dan lintas program,” kata dr Lies saat membuka acara pemberian Reward kepada 35 Balita Tumbuh Kejar, di Balaikota Depok, Rabu (7/9/2016).
Menurutnya, penanggulangan balita dengan status sangat kurus dan kurus ini dimulai dari deteksi dini balita dengan berat badan kurang, tata laksana penanganan di rumah tangga dan Posyandu.
Selanjutnya akan dilakukan rujukan balita penanganan balita di Puskesmas, Pos Gizi, rujukan balita ke Rumah Sakit. Selain itu, diperlukan juga monitoring dan pemantauan yang berkelanjutan dari berbagai pihak.
“ Balita dengan status gizi sangat kurus dan kurus itu bukan hanya tanggungjawab keluarga, kader Posyandu, dan Puskesmas, tetapi memerlukan dukungan dari RT/RW, Lurah, TP PKK Kecamatan/Kelurahan, dan pihak-pihak lainnya,” kata dia.
Jumlah balita dengan status gizi sangat kurus dan kurus itu memang tidak besar, tapi apapun itu. kata dr Lies, haru ditanggulangi.
Data dari hasil bulan penimbangan balita berdasarkan berat badan/tinggi badan pada bulan Agustus 2015 menunjukkan sebesar 0,06% (77 balita) berstatis gizi sangat kurus. Kemudian ada 3,34% (4.419 balita) berstatus kurus,
Sedangkan balita dengan status gizi gemuk sebanyak 51% (6.842 balita) gemuk, dan 91,1% (112.999 balita) berstatus gizi normal. (ril)
Comment