Depokrayanews.com- Meski baru beberapa jam berkantor, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menemukan persoalan dalam penanganan Covid-19. Misalnya kekurangan tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 RSUI dan kesulitas chas flow rumah sakit karena lambatnya pembayaran dari BPJS Kesehatan.
Namun Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah memberikan bantuan 32 bed ICU ke RSUI. Tapi tambahan bed itu baru bisa
digunakan beberapa hari ke depan, karena masih menunggu seleksi sumber daya manusia (SDM).
“Sudah kami berikan 32 bed ICU di RSUI dan sudah dipasang. Sehingga, bisa digunakan untuk meningkatkan fasilitas ICU. Karena prosentase pemakaian di Depok tinggi, ” kata Ridwan Kamil di Depok, Jumat 2 Oktober 2020. Dia menyebut ketersediaan SDM merupakan tantangan tersendiri.
“Kami mengimbau pada warga Depok yang punya skill pendidikan kesehatan untuk melamar di RS dan Laboratorium. Kami membutuhkan SDM tenaga medis untuk bekerja di akhir pekan. Karena tenaga medis, banyak kecapean, sehingga banyak pelayanan turun di akhir pekan. Oleh karena silakan kirim lamaran ke RSUI,” kata Emil.
Emil juga mendapat keluhan soal chas flow dari rumah sakit, karena lambatnya pembayaran tagihan dari BPJS Kesehatan.
Menanggapi persoalan ini, Emil sudah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Barat soal mempercepat pembayaran klaim.
“Kendalanya sama, terjadi permasalahan chas flow. Karena tagihan ke BPJS kesehatan banyak yang belum terpenuhi. Oleh karena itu, saya sudah mengeluarkan Pergub Jabar, khusus mempercepat pembayaran klaim,” kata dia.
“Jangan sampai pasien dikorbankan. Tagihan lama, (khawatir) rumah sakit kolaps. Chas flow terganggu karena proses administrasi yang berbelit -belit. Pergub Jawa Barat sudah ditandatangani dan tinggal dilakukan, ” kata Emil. (ril)
Comment