Depokrayanews.com- Akumulasi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia per Kamis 8 Oktober 2020 mencapai 320.564 kasus. Dari akumulasi itu sebanyak 244.060 dinyatakan sembuh, dan 11.580 meninggal.
Berdasarkan data yang dikutip dari situs Kemenkes petang ini, jumlah suspek hari ini mencapai 144.072, sementara jumlah spesimen yang telah diperiksa 43.389.
Sehari sebelumnya yakni per Rabu 7 Oktober 2020, akumulatif positif di Indonesia mencapai 315.714, di mana yang sembuh 240.291 orang, dan meninggal 11.472.
Sehingga, dari angka itu diketahui penambahan kasus positif yang terjadi adalah 4.850. Sebagai informasi, itu adalah rekor baru di mana sebelumnya adalah 4.823 pada 25 September lalu.
Sementara itu untuk penambahan kasus sembuh hari ini adalah 3.769 orang, dan yang meninggal bertambah 108.
Lihat juga: Daftar Daerah Zona Hijau Covid-19, Nihil di Pulau Jawa
Sebanyak 10 provinsi prioritas tersebut yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Selatan, dan Papua.
Satgas Penanganan Covid-19 mengungkapkan data peningkatan kasus positif virus corona di empat provinsi dari 10 prioritas pemerintah. Data tersebut merupakan hasil perbandingan dua minggu terakhir pada 21-27 September 2020 dan 28 September-4 Oktober 2020.
Provinsi dengan kenaikan kasus positif adalah Aceh yang naik 12,2 persen, Bali naik 6,3 persen, dan Papua dengan kenaikan kasus positif 2,4 persen. Satu provinsi di pulau Jawa yakni Jawa Tengah juga mencatat kenaikan yaitu 1,3 persen. Sementara 6 provinsi lainnya mencatat penurunan kasus positif mingguan. Provinsi dengan penurunan tertinggi ada di Sumatera Utara dengan 3,9 persen.
Berdasarkan data 6 Oktober 2020, 10 provinsi prioritas ini menyumbang kasus positif sebanyak 75,64 persen dari kasus nasional, atau sekitar 235 ribu kasus positif. Rata-rata kasus aktif di 10 provinsi sebesar 21,2 persen.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meyakini vaksin akan tersedia pada akhir tahun atau awal tahun depan. Dia menargetkan 170 hingga 180 juta orang bisa disuntik vaksin Covid-19. (mad)
Comment