Depokrayanews.com- Polres Metro Bekasi menyekat sejumlah titik perbatasan Kota Bekasi dan Jakarta untuk mencegah massa demonstrasi menolak UU Cipta Kerja masuk ke Jakarta.
Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing mengatakan titik-titik perbatasan yang disekat tidak jauh berbeda dengan penyekatan yang dilakukan pada aksi demonstrasi 8 Oktober. Hanya menambah titik penjagaan seperti di Stasiun Bekasi dan Kranji.
“Penyekatan ada di perbatasan Tol Bekasi Timur, Tol Bekasi Barat, Bulak Kapal, Stasiun Kranji, Stasiun Bekasi Kota, Terminal bekasi, Mall BTC, kemudian Mall Pondok Gede,” kata Erna seperti dilansir CNNIndonesia.com, Selasa 20 Oktober 2020.
Erna mengaku belum mengetahui rencana unjuk rasa di Bekasi. Tapi pihak kepolisian tetap berjaga di sejumlah tempat seperti Gedung DPRD Kota Bekasi dan Kantor Pemerintah Kota Bekasi.
Penjagaan dilakukan sebagai antisipasi jika buruh yang dilarang ke Jakarta itu melakukan aksi di Bekasi.
Pihaknya juga akan mengerahkan 942 personel dari Polri, TNI, Dishub Kota Bekasi, dan Satpol PP untuk penjagaan di tempat-tempat tersebut dan titik perbatasan.
“Takutnya mereka dari arah sana balik ke sini, makanya tetap stand by untuk personel di DPRD sama Pemkot, karena memang ada penyekatan,” kata Erna.
Pihak Bhayangkara Pembina Keamanan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polri sudah mengimbau buruh dan mahasiswa untuk tidak bergerak menuju ke Jakarta.
“Kalau terlihat ada rombongan yang mengarah [ke Jakarta] kita akan alihkan lagi untuk tempatnya, enggak usah ke arah Jakarta. Dibalikan lagi untuk tidak ikut demo ke sana,” kata Erna.
Seperti diketahui, elemen buruh dan mahasiswa berencana kembali menggelar aksi demo menolak UU Cipta Kerja di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa 20 Oktober 2020 hari ini.
Demo kali ini bertepatan dengan momen satu tahun Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. (dri)
Comment