Depokrayanews.com- Nama Kapolsek Astanaanyar, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi, tengah viral dan menjadi perbincangan hangat publik saat ini. Kenapa tidak, bekas Kasat Reserse Narkoba Polres Bogor itu tertangkap bersama anak buahnya di sebuah hotel di kawasan Bandung, Jawa Barat, pada Selasa 16 Februari 2021.
Kompol Yuni Purwanti adalah lulusan Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) lulusan tahun 1989. Ia lulus sebagai Bintara dengan pangkat awal Bripda. Yuni kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri.
Yuni Purwanti merupakan anak ketiga dari almarhum AKBP Sumardi. Ia lahir di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 23 Juni 1971.
Karir Yuni cukup baik, ia beberapa kali dipercaya sebagai Kapolsek di wilayah hukum Polrestabes Bandung, Jawa Barat.
Jabatan yang pernah diembannya antara lain Kapolsek Bojongloa Kidul, Kapolsek Sukasari, dan terakhir Kapolsek Astanaanyar.
Kompol Yuni merupakan salah satu polisi yang berprestasi. Sepanjang kariernya, ia kerap mengungkap kasus-kasus terkait narkoba.
Selama menjabat Kasat Narkoba di Polres Bogor, Yuni yang saat itu masih berpangkat AKP telah menorehkan prestasi yang cukup baik.
Tercatat, sepanjang 2015 saja, dia telah mengungkap 137 kasus, dengan barang bukti 5 ton ganja, 2 kilogram sabu-sabu, 25 butir ekstasi, dan 2 gram heroin.
Namun, sebelum menjabat Kapolsek Astanaanyar, Kompol Yuni ternyata juga pernah menjabat sebagai Kapolsek Sukasari dan Kapolsek Bojongloa Kidul.
Saat masih menjabat Kapolsek Bojongloa Kidul, Kompol Yuni mengisahkan pengalamannya menangkap sejumlah pengedar termasuk bandar narkoba. Ia juga pernah menangkap peredaran kokain.
Salah satunya ketika Kompol Yuni masih menjabat Kasat Reserse Narkoba di Polres Bogor. Ia kerap bertransaksi dengan para bandar narkoba.
“Sering ketemu berdua, pas barangnya sudah dikeluarin langsung kami lakukan penangkapan,” kata Kompol Yuni dikutip dari Tribunnewsbogor.
Proses penangkapan terhadap pengedar dan bandar narkoba seperti diceritakan Yuni tak serta merta berjalan berjalan mulus.
Menurut ceritanya, Kompol Yuni pernah sampai berkelahi dengan bandar narkoba, bahkan sampai gontok-gontokan hingga akhirnya dia terpelanting masuk ke dalam saluran air atau got.
“Sering sekali gontok-gontokan kaya petinju, sampai masuk got malah,” ujarnya.
Dengan penampilannya yang nyentrik, membuat Yuni tidak mudah dikenali. Ia bahkan kerap mengecoh bandar narkoba agar mereka percaya dan mau bertransaksi barang haram itu dengannya.
“Aku kan memang pakaiannya seperti ini, pakai kaos, celana levis bolong, sepatu Converse,” kata Yuni.
Kini, Kompol Yuni telah dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek Astanaanyar oleh Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri karena kasus yang menjeratnya.
Kompol Yuni kemudian dimutasi menjadi Pamen Yanma Polda Jabar. Ini dilakukan untuk mempermudah petugas dalam melakukan pemeriksaan. (ris/tribun)
Comment