Depokrayanews.com- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mencopot Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya Yoory Corneles Pinontoan yang diduga terkait dugaan korupsi pembebasan tanah di beberapa lokasi untuk Program Rumah DP 0 Rupiah Pemprov DKI oleh BUMD DKI Jakarta
“Pak Gubernur saat itu langsung mengambil keputusan untuk menonaktifkan yang bersangkutan,” kata Plt Kepala BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Riyadi, dalam keterangannya, Senin 8 Maret 2021.
Usai penonaktifan ini, Yoory akan menjalani proses hukum yang telah dilakukan KPK. ” Yoory akan mengikuti proses hukum dengan menganut asas praduga tak bersalah,” kata Riyadi.
Untuk mengisi kekosongan jabatan direktur utama, Anies menunjuk Indra Sukmono sebagai pelaksan tugas (Plt). Indra sebelumnya menjabat Direktur Pengembangan Perumda Pembangunan Sarana Jaya.
Yoory menjabat sebagai Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya sejak tahun 2016. Sebelumnya dia merupakan Direktur Pengembangan Perumda Pembangunan Sarana Jaya dan meniti karier sejak tahun 1991.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, KPK membenarkan pihaknya tengah melakukan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi terkait dengan pengadaan tanah di Munjul, Kelurahan Pondok Rangon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Tahun Anggaran 2019.
Hanya saja, KPK, belum bersedia mengungkap nama-nama tersangka dalam kasus ini. KPK akan menyampaikan informasi secara lengkap setelah proses penyidikan dugaan korupsi ini diselesaikan.
“Kami akan menyampaikan secara utuh dan lengkap konstruksi perkara ini, termasuk pihak-pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka (jika penyidikan telah selesai),” kata Ali.
Profil Yoory Corneles Pinontoan
Profil Yoory Corneles Pinontoan bisa dilihat pada sebuah annual report sarana-jaya.co.id. Yoory Corneles Pinontoan mengawali karier di Sarana Jaya sejak 1991 sebagai staf bidang administrasi. Karier beliau terus menanjak.
Loyalitas pada perusahaan dan kinerjanya sukses menghantarnya ke posisi Direktur Utama Sarana Jaya dalam kurun waktu 24 tahun.
Penunjukkannya sebagai Direktur Utama Sarana Jaya dilakukan pada bulan Agustus 2016. Selama perjalanan kariernya yang cukup panjang di Sarana Jaya, Yoory pernah berperan dalam beberapa proyek pembangunan seperti RSB Penjaringan, Rusunami Pulo Jahe, Jembatan Penyeberangan Multiguna Senen, Mikro Mall Pondok Kelapa, dan proyek-proyek pembebasan tanah di area Jakarta.
Sebelum ditunjuk menjadi Direktur Utama, pria kelahiran Jakarta tanggal 21 Oktober 1970 ini, sempat menjabat sebagai Direktur Pengembangan Sarana Jaya selama 1 tahun, dari tahun 2015 hingga 2016. Yoory menyelesaikan pendidikan Administrasi Negara di STIAMI Jakarta di tahun 2008. (mad/ris)
Comment