Depokrayanews.com- Banyak perempuan kepingin menjadi pemimpin. Tapi hanya sebagian kecil saja yang berhasil dan bisa bertahan lama. Kenapa ?
Salah satu perempuan Indonesia yang dianggap berhasil dan sukses menjadi pemimpin adalah Sri Mulyani. Tidak hanya menjabat sebagai Menteri Keuangan di masa presiden yang berbeda, tapi Anik —panggilan Sri Mulyani, juga sukses sebagai Direktur Pelaksana World Bank. Wow.
Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Perempuan kelahiran 26 Agustus 1962 di Bandar Lampung itu adalah alumni Universitas Illinois Urbana-Champaign, dan Universitas Indonesia. Ibu tiga anak itu pernah mendapat perhargaan sebagai Menteri Terbaik di Dunia.
Anik kemudian membeberkan kiat sukses perempuan bisa menjadi pemimpi, apa itu ? Belum lama ini, Anik memberkan tips untuk wanita yang ingin menjadi pemimpin. Tips ini berdasarkan pengalamannya yang telah menjadi pemimpin.
Menurut Sri Mulyani, modal utama bagi wanita untuk menjadi pemimpin yaitu memiliki sensifitas yang tinggi pada lingkungan.
“Modalnya adalah mereka memiliki sensitifitas pada lingkungannya. Apa yang bisa saya bantu? Itu adalah ciri leader, bukan tentang me, me, me,” ujar Sri Mulyani.
Ia mengingatkan kepada para wanita agar tidak hanya mempedulikan diri sendiri. Pemimpin, juga membatu pihak lain yang sedang kesusahan.
“Kepedulian dan keinginan untuk melakukan sesuatu yang membantu orang lain, karena anda sebenarnya punya alasan untuk tidak berbuat apa-apa,” kata dia.
Sebagai informasi, Plan International melaporkan bahwa 62 persen dari 10.000 anak dan kaum muda perempuan yang disurvei di 19 negara, mengatakan yakin dengan kemampuan mereka untuk memimpin dan 76 persen secara aktif ingin menjadi pemimpin dalam karier, komunitas, atau di negara mereka.
Namun hingga kini, anak perempuan di berbagai pelosok masih menghadapi berbagai hambatan untuk maju. Bahkan, Plan International mencatat masih ada 65 juta anak perempuan yang tidak bisa mengakses pendidikan. (mad)
Comment