Depokrayanews.com- Kasus pelecehan seksual terhadap anak di Depok sangat tinggi.
Ini kelihatan dari laporan yang masuk ke Polresta Depok rata-rata 20 kasus per bulan. Angka ini jauh lebij tinggi dibanding Jakarta yang hanya 10 kasus per bulan.
Hal itu diungkapkan Kasubnit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Depok, Ipda Nurul Kamila Wati STK pada acara diskusi internet sehat yang diselenggarakan Diskominfo Pemkot Depok, Sabtu (29/10/2016).
Menurut Nurul, pelaku pelecehan seksual itu bisa dilakukan oleh anak-anak atau orang dewasa. Nurul tidak merinci presentase masing-masing.
“Angka pelecehan seksual yang tinggi ini harus menjadi perhatian semua pihak. Tidak hanya polisi, tapi juga masyarakat, terutama orangtua,” kata Nurul yang juga menjadi salah satu ketua Tim Srikandi bentukan Polresta Depok.
Kejahatan seksual itu, kata dia, antara lain karena pengaruh internet. Meskipun pemerintah sudah mencoba untuk membatasi atau memblokir situs-situs yang tidak layak, tapi tetap saja ada cara mereka untuk mendapatkan konten-konten yang tidak layak.
Nurul kemudian menjelaskan betapa banyak kasus penipuan melalui internet. “Ada yang harus kehilangan harta bendanya ketika berkenalan dengan seseorang melalui internet,” kata Nurul
Kemudian ada juga yang mengupload foto-foto atau video yang tidak layak di media sosial. “Hal-hal seperti ini harus disadari, bahwa prilaku seperti sangatlah tidak baik,” lata Nurul di depan peserta yang rata-rata pelajar SLTA
Karena itu Nurul mendukung langkah Pemkot Depok untuk menggalkan program internet sehat. “Supaya anak-anak hanya mengakses yang diperlukan, yang layak dia ketahui,” kata Nurul. (and)
Comment