DEPOKRAYANEWS.COM- Sejumlah bank sentral negara-negara di dunia mulai menaikkan suku bunga acuan-nya seiring meningkatnya inflasi global.
Kenaikan inflasi terjadi karena faktor pemulihan ekonomi, kenaikan harga komoditas di pasar internasional, hingga pecahnya perang Rusia-Ukraina.
Inilah sejumlah negara mana yang sudah menaikkan bunga acuannyaL:
1. Kanada
Bank sentral Kanada menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin dari 0,5 persen menjadi 1 persen pada Rabu 13 April 2022 lalu.
Melansir AFP, bunga acuan naik karena inflasi melonjak ke level 5,7 persen. Realisasinya jauh di atas perkiraan bank sentral Kanada.
Inflasi meningkat karena harga komoditas minyak, gas alam, hingga bahan pangan melambung sejalan dengan ketidakpastian ekonomi akibat perang Rusia-Ukraina.
2. Sri Lanka
Bank sentral Sri Lanka juga mengerek tingkat bunga acuan sebesar 700 bps menjadi 14,5 persen pada minggu lalu. Ini merupakan rekor kenaikan tertinggi.
Bunga acuan sengaja dikerek demi menjaga rupee Sri Lanka yang jatuh sampai 35 persen dalam sebulan terakhir. Nilai tukar rupee disebut menjadi yang terburuk di dunia, bahkan melebihi rubel Rusia yang juga terjun setelah invasi dilancarkan.
Kenaikan bunga acuan bank sentral Sri Lanka terjadi ketika negara tersebut tengah menghadapi krisis ekonomi yang ditandai dengan berkurangnya pasokan bahan makanan dan pemadaman listrik berkepanjangan di sejumlah daerah.
3. Amerika Serikat
Bank sentral AS menaikkan bunga acuannya sebanyak 25 bps menjadi 0,25 persen hingga 0,5 persen. Kenaikan ini sebelumnya sudah diprediksi banyak pihak sejalan tingginya inflasi negeri Paman Sam akibat kenaikan harga komoditas.
Sebelumnya, bank sentral AS kerap mempertahankan bunga acuannya agar mendekati nol persen sebagai dukungan kepada perekonomian negara mereka. Khususnya di masa pandemi covid-19.
Kendati begitu, sejumlah pihak memperkirakan bank sentral AS bakal mengerek bunga acuan mereka beberapa kali lagi sampai akhir tahun ini.
4. Korea Selatan
Bank sentral Korea Selatan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dari 1,25 persen menjadi 1,5 persen. Ini merupakan level tertinggi sejak Agustus 2019.
Melansir AFP, bunga acuan naik karena inflasi melambung sejalan dengan kenaikan harga komoditas dan perang Rusia-Ukraina. Padahal, sebelumnya bank sentral Korea Selatan sudah menahan kenaikan bunga acuan selama pandemi covid-19.
“Inflasi telah dipercepat sementara pemulihan ekonomi global agak moderat, dipengaruhi oleh krisis Ukraina,” ungkap keterangan resmi bank sentral Korea Selatan, Kamis 14 April 2022. (mad/cnn)
Comment