DEPOKRAYANEWS.COM- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menghimbau masyarakat berhati-hati dan waspada atas naiknya status Gunung Anak Krakatau dari level II (waspada) menjadi level III (siaga).
Kepala Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Hendra Gunawan mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait status naiknya Anak Gunung Krakatau dari level waspada menjadi siaga.
“Kami dengan Badan Geologi terus berkoordinasi dengan BMKG karena terdapat bahaya dari erupsi Gunung Anak Krakatau yaitu bahaya longsor,” kata Hendra Gunawan dalam konferensi pers secara virtual, Senin 25 April 2022.
Mengingat kondisi tubuh Gunung Anak Krakatau saat ini masih terbilang kecil, maka potensi longsor gunung berapi itu diharapkan tidak begitu besar. Oleh sebab itu, ke depan Badan Geologi akan terus melakukan sejumlah evaluasi mengenai potensi bahaya dari longsor tersebut.
Hendra menyebut sejak Minggu 24 April kemarin, Anak Gunung Krakatau tengah dalam periode erupsi. Bahkan dalam tiga hari terakhir ini, tinggi kolom abu akibat erupsi teramati kurang lebih mencapai 3.000 meter.
Selain erupsi, tingkat emisi gas rumah kaca di Gunung Anak Krakatau juga mengalami peningkatan. Dimana pada 15 April emisi GRK yang dikeluarkan oleh gunung berapi ini adalah sebesar 68 ton/CO2 per hari, sementara pada 17 April 181 ton CO2/per hari, dan terakhir pada 23 April melonjak drastis menjadi 9000 ton/CO2 per hari. (mad)
Comment