DEPOKRAYANEWS.COM- Dolar Amerika Serikat jatuh ke level terendah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu 4 Mei 2022 setelah The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin, kenaikan terbesar dalam 22 tahun terakhir.
Rontoknya dolar AS makin menjadi-jadi setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengesampingkan prospek kenaikan suku bunga 75 basis poin, dan mengatakan bank sentral AS akan bertindak agresif untuk membasmi inflasi.
”Bank sentral AS tidak secara aktif mempertimbangkan kenaikan 75 basis poin akan tetapi lompatan tambahan 50 basis poin akan dibahas untuk beberapa pertemuan berikutnya,” kata Powell dalam konferensi pers menyusul pernyataan kebijakan The Fed
Mazen Issa, ahli strategi senior valas di TD Securities di New York mengatakan pasar menilai pada dasarnya peluang 50/50 bahwa ada kenaikan 75 basis poin pada Juli, antara Juni dan Juli.
”Jadi saya pikir takeaway paling penting di sini yang menurut saya pasar benar-benar terpaku, adalah apakah atau tidak ada kenaikan 75 basis poin di atas meja, dan dia (Powell) pada dasarnya mendorong kembali itu,” kata Mazen.
Indeks dolar turun tajam setelah komentar Powell, jatuh ke level terendah satu minggu di 102,48, sebelum merangkak kembali ke posisi terakhir di 102,62, turun 0,76 persen hari ini.
Bank sentral AS juga mengatakan bahwa neraca 9 triliun dolar AS akan dibolehkan turun sebesar 47,5 miliar dolar AS per bulan pada Juni, Juli dan Agustus dan pengurangan akan meningkat menjadi 95 miliar dolar AS per bulan pada September.
Investor telah mengevaluasi apakah reli yang mengirim indeks dolar ke level tertinggi dalam 20 tahun pekan lalu memiliki lebih banyak ruang untuk berjalan setidaknya dalam jangka pendek, dengan sebagian besar hawkishness yang diharapkan Fed sudah diperhitungkan ke pasar.
Namun, The Fed diperkirakan akan memperketat kebijakan lebih dari rekan-rekannya. Eropa, misalnya, sedang berjuang dari pertumbuhan yang lebih lemah dan gangguan energi karena sanksi yang dikenakan pada Rusia setelah invasinya ke Ukraina. Euro menguat menjadi 1,0606 dolar, naik 0,82 persen hari ini, dan naik dari 1,0470 dolar pada Rabu 4 Mei 2022, yang merupakan terendah sejak Januari 2017.
Dolar AS juga diuntungkan dari arus safe-haven karena pembatasan Covid-19 di China memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan global dan gangguan rantai pasokan baru. Beijing menutup sejumlah stasiun metro dan rute bus dan memperpanjang pembatasan Covid-19 di banyak tempat umum pada Rabu 4 Mei 2022, memfokuskan upaya untuk menghindari nasib Shanghai, di mana jutaan orang telah dikunci ketat selama lebih dari sebulan. (antara)
Comment