DEPOKRAYANEWS.COM- India resmi melarang ekspor gandum ke luar negeri. Larangan ekspor terjadi karena gelombang panas yang menyebabkan produksi terbatas dan tingginya harga gandum di dalam negeri. Sementara itu, Indonesia adalah salah satu pengimpor gandum dari India.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman menyebut kebijakan yang diberlakukan India itu akan berdampak pada kenaikan harga tepung terigu sekitar 5 sampai 10 persen.
“Dengan adanya kenaikan (harga gandum), informasi yang saya dapat dari anggota yang produksi tepung terigu, mereka akan menaikkan harga sekitar 5 persen sampai 10 persen. Tentunya ini akan berdampak pada produk pangan lain, seperti biskuit, roti, dan mie,” kata Adhi S Lukman, Kamis 19 Mei 2022.
Selain larangan ekspor gandum dari India, potensi kenaikan produk pangan tersebut juga dipicu melonjaknya biaya logistik dan energi.
“Menurut saya akan ada kenaikan harga karena semuanya mengalami kenaikan bukan hanya terigu saja, tapi termasuk biaya logistik dan energi. Semua akan ada kenaikan luar biasa,” kata dia.
Karena itu, kata dia, industri tengah mencari alternatif pasokan gandum dari Australia, Kanada, dan Argentina. Saat ini pasokan gandum di produsen tepung terigu masih cukup hingga Juni mendatang. atau terbilang aman. Namun, setelah bulan itu, harus menyediakan gandum kembali.
Menurut Adhi, sebenarnya Indonesia masih punya peluang untuk tetap mendapatkan impor gandum dari India. Asalkan, ada pembicaraan antara pemerintah dengan pemerintah (G2G).
“Kami berharap pemerintah bisa segera melakukan persiapan G2G dengan India supaya bisa mendapat pasokan gandum dari India,” kata dia. (mad)
Comment