by

Afriansyah Ferry Noor, Orang Kepercayaan Yusril Ihza Mahendra Jadi Wamen Ketenagakerjaan

DEPOKRAYANEWS.COM- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Ferry Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), mendampingi Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah yang merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Afriansyah menduduki posisi Sekretaris Jenderal periode 2019-2024. Afriansyah lahir di Jambi, 20 April 1972. Dia merupakan mantan ketua Brigade Hizbullah. Dia menghabiskan masa kecil hingga remaja di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.

Ferry, sapaan akrab Afriansyah merupakan alumnus Sekolah Dasar Negeri 5 Lubuk Linggau (1984), Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Lubuk Linggau (1987), dan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Jambi (1990).

Selepas SMA, Ferry melanjutkan kuliah di Institut Sains dan Teknologi Nasional dan lulus pada 1997. Sebelum lulus kuliah, Ferry pernah menjadi pengawas proyek dan direktur di sejumlah perusahaan. Misalnya, Ferry pernah menjadi Direktur Pengamanan Aset & Penertiban DP3KK (Badan Pengelola Komplek Kemayoran) (2005-2008). Ferry juga pernah menjabat sebagai Dewan Pembina Yayasan Agung Darma Fiskal Plus Education (2004-2005).

Dia bergabung dengan Partai Bulan Bintang sejak 1998 dan dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan sang Ketua Umum Yusril Ihza Mahendra. Dia juga empat kali menjadi calon anggota legislatif untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), terakhir pada Pemilu 2019 sebagai caleg dari daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Selatan I, yang meliputi Kota Palembang, Musi Rawas, Muratara, Banyuasin, Musi Banyuasin, dan Lubuk Linggau.

Nama Ferry sempat mencuat ketika dia menkritik habis Menteri Agama Yaqut Cholil yang membandingkan pengeras suara (toa) masjid dengan gonggongan suara anjing.

Afriansyah menegaskan, tidak elok membandingkan suara azan dari pengeras suara masjid dengan gonggongan anjing.

Menurut dia, gonggongan anjing sangat berbeda dengan suara azan dari pengeras suara masjid. Bahkan, kata dia, suara azan terbukti banyak menuntun orang untuk masuk Islam dan menjadi mualaf.

”Bang Yaqut ini kan menteri, kok bisa keluar kata-kata meanalogikan suara azan dengan suara gonggongan anjing. Itu beda banget suaranya. Banyak lho yang mualaf karena mendengar suara azan,” kata Ferry.

Ferry kemudian mengutip Hadist Riwayat Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA, apablia azan sholat dikumandangkan, maka setan akan lari sambil terkentut-kentut agar setan tidak mendengar azan.

”Setan saja lari mendengar suara azan, masak kita tidak boleh dengar azan. Berarti kita setan dong. Alunan azan itu penanda kita untuk mengerjakan salat,” kata dia. Menurut Ferry, pejabat mestinya tahu mengomunikasikan masalah secara benar dan proporsional. (mad)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *