DEPOKRAYANEWS.COM- Walikota Depok Mohammad Idris menyebut pihaknya mengalami banyak kendala dalam penyerapan anggaran belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2021, sehingga serapan hanya sebesar 88,87 persen. Angka ini naik dibanding Tahun 2020 sebesar 87,14 persen.
“Kami menyadari masih banyak kendala penyerapan anggaran belanja pada tahun 2021, sehingga pada masa mendatang kami melakukan upaya-upaya dalam mengatasi masalah-masalah penyerapan anggaran belanja daerah,” kata Idris pada rapat paripurna menyampaikan jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2021, Senin 4 Juli 2022.
Menurut Idris, sejumlah upaya terus dilakukan dalam mengatasi masalah penyerapan anggaran belanja daerah. Di antaranya mendorong perangkat daerah untuk segera melaksanakan pengadaan barang dan jasa pada awal tahun anggaran. Lalu melakukan evaluasi secara rutin terkait penyerapan anggaran setiap bulan sehingga pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal anggaran kas.
Pada bagian lain Idris juga memaparkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurutnya, meskipun pada tahun 2021 realisasi sudah melebihi target yang ditetapkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan terus meningkatkan upaya-upaya optimalisasi penerimaan dari PAD.
Upaya yang dilakukan, antara lain mengoptimalisasikan pelayanan pajak dan pemutakhiran data objek pajak, penggalian potensi PAD, peningkatan ketaatan wajib pajak. Lalu, peningkatan koordinasi dan kerja sama secara sinergis dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan perangkat daerah penghasil atau integrasi pelayanan pajak reklame antara Badan Keuangan Daerah (BKD) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Depok. (ril)
Comment