“Tolong pak wali kota jangan menyampaikan statement-statement yang membuat masyarakat gaduh dan membuat masyarakat memiliki pikiran-pikiran lain,”
DEPOKRAYANEWS.COM- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum melakukan kunjungan kerja di Kota Depok. Selain menghadiri acara peluncuran program wirausaha di Hotel Bumi Wiyata, Uu mengatakan dirinya datang untuk berkomunikasi dengan pimpinan daerah.
“Kedatangan saya ke sini, karena pimpinan itu harus berkomunikasi baik dengan pimpinan yang lainnya termasuk pak gubernur ataupun wakil harus berkomunikasi dengan para pejabat dan kepala daerah,” kata Uu kepada wartawan, Senin 15 Agustus 2022.
“Karena dengan komunikasi yang baik Insya Allah. Tidak ada hal-hal yang tidak sempurna, kalau informasi yang diterima sepotong-sepotong takut jadi fitnah,” kata dia menambahkan.
Menurut Uu, sebagai orang nomor dua di Jawa Barat, dia mengaku sudah menjadi kewajibannya membangun komunikasi yang baik dengan para pemimpin daerah, termasuk Depok.
“Saya selaku pimpinan di Jabar, harus bangun komunikasi yang baik dengan siapapun termasuk dengan masyarakat dan para penjabat yang ada di kota Depok. Kalau komunikasinya baik, Insya Allah roda pemerintahannya akan berjalan dengan baik. Tidak ada fitnah, karena fitnah lebih kejam daripada pembunuhan,” kata dia.
Seperti diberitakan, beberapa waktu lalu Uu sempat marah besar kepada Walikota Depok Mohammad Idris yang mengatakan lebih memilih bergabung ke Jakarta Raya ketimbang Jawa Barat.
Ketika itu Uu secara tegas mengatakan Idris sebagai kepala daerah jangan membuat gaduh di masyarakat. Apalagi selama ini, kata dia, perhatian Pemprov Jawa Barat ke Kota Depok sangat besar.
“Tolong pak wali kota jangan menyampaikan statement-statement yang membuat masyarakat gaduh dan membuat masyarakat memiliki pikiran-pikiran lain,” ujar Uu dalam rilis video resminya, Minggu 17 Juli 2022 lalu.
Setelah dimarahi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Idris kemudian berdalih tidak pernah mengatakan akan memilih bergabung ke Jakarta Raya. Bahkan Idris dengan gampang menyalahkan media. Padahal berita itu bergulir cukup lama dan Idris mengatakan hal itu beberapa kali dalam kesempatan berbeda. Bahkan sempat diwawancarai televisi. (red/ril)
Comment