DEPOKRAYANEWS.COM- Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usia 96 tahun pada Kamis (8/9) karena kondisi kesehatan yang memburuk dua tahun belakangan.
Kabar itu dikonfirmasi Buckingham Palace melalui media sosial.”Ratu meninggal dengan tenang di Balmoral sore ini,” cuit The Royal Family, Kamis 8 September 2022/
Elizabeth juga menjadi penguasa kerajaan terlama kedua dalam sejarah. Ia hanya kalah dari Louis XIV, Raja Perancis yang jadi raja di usia empat tahun, dan berkuasa 72 tahun.
Elizabeth sempat dalam pemantauan intensif usai kondisi kesehatan memburuk sebelum meninggal. Ia bahkan membatalkan sejumlah pertemuan penting. Mulai dari pertemuan dengan Dewan Penasihat yang digelar secara virtual.
Elizabeth juga membatalkan hadir di acara Platinum Jubilee Service of Thanksgiving di Katedral St Paul dan Chelsea Flower Show.
Kemudian pada Kamis 8 September 2022 pagi, Tim Dokter Kerajaan memeriksa kesehatan Elizabeth II. Dari hasil pemeriksaan, mereka menyarankan agar Ratu lebih banyak istirahat.
Dalam pemeriksaan sebelumnya, Elizabeth sempat ‘ngeyel’ menerima saran medis untuk beristirahat selama beberapa hari ke depan, ia tetap melakukan kunjungan ke Irlandia Utara.
Ratu Elizabeth II lahir dengan nama Elizabeth Alexandra Mary pada 21 April 1926. Elizabeth dibaptis pada 29 Mei 1926, di kapel pribadi di Istana Buckingham.
Ia menjadi Ratu Inggris selama hampir 70 tahun, dan angka ini membuat Elizabeth menjadi Ratu terlama. Setelah pamannya, Edward VIII, turun tahta pada 1936, ayah Elizabeth, George VI, mewarisi takhta.
Dua tahun usai Perang Dunia Kedua, Elizabeth menikah dengan Letnan Angkatan Laut Philip Mountbatten, seorang pangeran Yunani.
Elizabeth mengagumi Philip saat berkunjung ke sebuah perguruan tinggi angkatan laut. Ketika itu, Sang Ratu masih berusia 13 tahun.
Dari pernikahan ini, mereka memiliki empat anak, yakni Charles, Anne, Andrew, dan Edward.
Elizabeth lalu menikah dengan Philip pada 1947. Pernikahan mereka langgeng dan solid hingga Philip meninggal pada April 2021 lalu.
Kemudian pada 6 Februari 1952, Elizabeth harus menggantikan ayahnya menjadi Ratu Inggris. Ia mendapat mahkotanya pada 2 Juni 1953.
Lalu pada 1961, Elizabeth melakukan tur ke anak benua India. Ia juga menjadi pemimpin monarki Inggris pertama yang pergi ke Amerika Selatan (1968) dan negara-negara Teluk Persia (1979).
Pada 1977, Elizabeth memimpin perjamuan London yang dihadiri para pemimpin 36 anggota Persemakmuran Inggris.
Elizabeth juga melakukan perjalanan ke seluruh Inggris dan Irlandia Utara. Selain itu, ia melakukan tur ke wilayah Pasifik Selatan, Australia, Kanada, dan Karibia.
Kepemimpinan Elizabeth selama 70 tahun bukanlah tanpa masalah. Tahun 1992 menjadi momen yang penuh petaka. Ia bahkan menggambarkan sebagai “annus horribilis,” atau tahun penuh malapetaka atau kesialan.
Pernyataan itu muncul karena tiga dari anak-anaknya bercerai dan kebakaran menerjang di Kastil Windsor. Tak hanya itu, kematian Lady Diana pada 1997 juga merusak citra kerajaan Inggris di mata publik.
Mengutip situs resmi Keluarga Kerajaan Inggris, Elizabeth kerap melakukan berbagai kegiatan, seperti kunjungan ke badan amal dan sekolah, menjadi tuan rumah bagi Kepala Negara yang berkunjung, dan memimpin masyarakat dalam acara peringatan dan perayaan.
Elizabeth dikabarkan menjadikan kerelawanan dan layanan publik sebagai aspek penting dalam pekerjaannya. Elizabeth berhubungan lebih dari 600 badan amal, asosiasi militer, badan profesional, dan organisasi layanan publik.
Pada Mei 2011, Elizabeth melakukan perjalanan ke Irlandia. Ia menjadi pemimpin monarki pertama yang menempatkan kakinya di negara itu sejak 1911.
Elizabeth dikenal sebagai ratu yang menyukai kesederhanaan dalam kehidupan istana.
Ia juga dikatakan gemar menunggangi kuda, bahkan sering menghadiri balapan dan mengunjungi peternakan kuda di Kentucky, Amerika Serikat, bersumber dari Britannica.
Kepemilikannya dalam harta keuangan dan properti menjadikan Elizabeth sebagai salah satu wanita terkaya di dunia. (red/cnn)
Comment