DEPOKRAYANEWS.COM- Kapolda Jawa Timur Irjen Teddy Minahasa menjadi perwira tinggi (pati) pertama yang ditangkap terkait kasus narkoba.
Sebelumnya kasus-kasus narkoba yang menyeret polisi hanya melibatkan nama-nama polisi kelas menengah ke bawah.
Kabar penangkapan Teddy pertama kali diungkap Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Kemudian hal tersebut dibenarkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
“Bermula pengungkapan kasus narkoba, kita melihat ada keterlibatan Irjen TM (Teddy Minahas),” kata Listyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jumat 14 Oktober 2022.
Teddy baru ditunjuk sebagai Kapolda Jatim menggantikan Irjen Nico Afinta. Ia sebelumnya merupakan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar).
Teddy bukan pati pertama yang tersandung kasus. Setidaknya beberapa di antara adalah Kabareskrim Polri Komjen Suyitno Landung dan Direktur II Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Samuel Ismoko yang tersandung terkait penanganan kasus pembobolan BNI Rp 1,7 triliun oleh Adrian Waworuntu.
Lalu perwira tinggi lainnya adalah Kabareskrim Komjen Susno Duadji yang terjerat kasus dana pengamanan Pemilihan Umum Kepala Daerah Jawa Barat tahun 2008.
Ada beberapa perwira tinggi lainnya yang juga tersandung kasus. Yang terbaru adalah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang terjerat kasus pembunuhan berencana dan obstruction of justice di kasus Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Joshua. Namun Teddy adalah perwira tinggi pertama yang ditangkap karena narkoba.
Kapolri Listyo telah memerintahkan Kapolda Metro Jaya untuk mengusut tuntas kasus pidana narkoba Teddy. Sementara untuk kasus etiknya ditangani langsung Kadiv Propam Polri.
Kapolri menyatakan Teddy terancam mendapat sanksi PTDH atau pemberhentian tidak dengan hormat.
Profil Irjen Teddy Minahasa:
Irjen Teddy lahir pada 23 November 1970 di Minahasa, Sulawesi Utara. Dia merupakan jebolan Akademisi Kepolisian (Akpol) 1993.
Dalam perjalanan kariernya, Irjen Teddy memiliki banyak pengalaman di bidang lalu lintas. Pada tahun 2014, dia pernah menjadi ajudan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK).
Berikut ini jejak karier Irjen Teddy:
(2008) Kasubditmin Regident Ditlantas Polda Jawa Tengah
Kabidregident Ditlantas Polda Metro Jaya
(2011) Kapolres Malang
(2013) Kasubbagjiansisops Bagjiansis Rojianstra Sops Polri
(2013) Kaden C Ropaminal Divpropam Polri
(2014) Ajudan Wapres RI
(2017) Staf Ahli Wapres RI
(2017) Karopaminal Divpropam Polri
(2018) Kapolda Banten
(2018) Wakapolda Lampung
(2019) Sahlijemen Kapolri
(2021) Kapolda Sumbar
Berdasarkan data LHKPN, Irjen Teddy memiliki harta lebih dari Rp 29 miliar. Teddy diketahui melaporkan harta kekayaannya ke KPK pada 26 Maret 2022, dalam posisi sebagai Kapolda Sumatera Barat.
Dalam LHKPN itu, total harta kekayaan Teddy adalah Rp 29.974.417.203 (miliar). Dari total kekayaannya itu, Rp 25 miliar lebih merupakan tanah dan bangunan di sejumlah daerah di Indonesia.
Teddy memiliki 53 bidang tanah dan bangunan. Adapun tanah dan bangunan milik Teddy itu tertulis berada di Pandeglang, Pasuruan, hingga Malang.
Teddy juga melaporkan memiliki empat alat transportasi senilai Rp 2,075 miliar. Keempat kendaraan yang dilaporkan Teddy adalah mobil Jeep Wrangler tahun 2016 senilai Rp 750 juta, Toyota FJ 55 tahun 1970 senilai Rp 75 juta, Toyota Land Cruiser HDJ 80R tahun 1996 senilai Rp 600 juta, dan motor Harley-Davidson Solo tahun 2014 senilai Rp 650 juta.
Dia juga memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 500 juta, surat berharga sebesar Rp 62,5 juta, serta kas dan setara kas sebesar Rp 1,5 miliar. Jumlah kekayaan ini membuat Irjen Teddy menjadi polisi terkaya di Indonesia. (mad/ris/dtk)
Comment