DEPOKRAYANEWS.COM- Primaya Hospital meresmikan jaringan rumah sakit ke-15 di Depok dengan investasi sekitar Rp 200 miliar.
“Investasi untuk pembangunan rumah sakit di Depok ini sekitar Rp150-250 miliar,” kata CEO Primaya Hospital, Leona A Karnali kepada wartawan usai acara peresmian Primaya Hospital Depok, Senin 12 Desember 2022. Rumah sakit itu diresmikan oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
Menurut Leona, dari 15 rumah sakit Primaya, 5 rumah sakit diantarnya merupakan akuisisi. Sisanya dibangun dari awal. Tahun depan, Primaya akan membangun 1 lagi rumah sakit di Makasar, sehingga nantinya ada 2 RS Primaya di Makasar.
Direktur Primaya Hospital Depok, dr Hanny Merliana, MARS mengatakan, Kota Depok dipilih sebagai salah satu lokasi rumah sakit karena kebutuhan layanan rumah sakit di Depok sangat tinggi. Pada Profil Kesehatan Kota Depok tahun 2021, dilaporkan tersedia 2.855 tempat tidur untuk 2.490.030 penduduk, dengan rasio 1,1/1000 penduduk.
“Angka tersebut masih dibawah rasio rata-rata tempat tidur di Indonesia saat ini yaitu 1,4/1000 penduduk. Sementara di negara lain seperti Singapura rasionya mencapai hingga 2,5/1000 penduduk,” kata dr Hanny.
Hanny Merliana menjelaskan, Primaya Hospital Depok merupakan rumah sakit umum dengan tiga layanan unggulan, yaitu Layanan Ibu dan Anak, Pusat Layanan Trauma, dan Geriatri. Pada 2021, pada Profil Kesehatan Kota Depok, tercatat 9.191 kasus ibu hamil risiko tinggi.
“Oleh karena itu Primaya Hospital Depok menyediakan Layanan Ibu dan Anak yang komprehensif mulai dari persiapan masa kehamilan seperti fertility (kesuburan) dan inseminasi, persalinan dengan metode ERACS yaitu metode berguna untuk mempercepat proses penyembuhan paska persalinan, hingga fasilitas NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit) untuk perawatan intensif bagi bayi yang baru lahir,” kata dia.
Profil Kesehatan Kota Depok juga mencatat 1,621,003 penduduk usia produktif (15 hingga 54 tahun) yang berdomisili di Kota Depok. Karena itu, Primaya Hospital Depok menyediakan Pusat Layanan Trauma yang siap melayani kasus kecelakaan kerja ataupun kasus trauma lainnya. Pelayanan tersebut meliputi tindakan preventif, kuratif hingga rehabilitatif. Layanan ini juga dilengkapi dengan fasilitas dengan teknologi terkini seperti CT Scan 128. Selain itu, disediakan juga ambulance call center yang beroperasi 24 jam, dan mudah diakses, cukup dengan menghubungi ke 150108.
Sementara, pasien lansia di Kota Depok juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2021 tercatat pada Profil Kesehatan Kota Depok terdapat 183.820 warga lansia (usia 60 tahun ke atas), dibanding tahun sebelumnya yaitu 158,672 jiwa. Dengan disediakannya layanan Geriatri sebagai layanan unggulan, pasien lansia dimudahkan dengan pelayanan kesehatan yang multidisiplin atau pelayanan yang melibatkan berbagai spesialisasi, mulai dari penyakit dalam, jantung, saraf, termasuk tindakan paliatif seperti penanganan nyeri.
Selain tiga layanan unggulan tersebut, disediakan juga layanan laparoskopi atau tindakan dengan minimum invasif, layanan untuk kasus keganasan, hemoroid laser, serta fasilitas pendukung seperti ICU, dan kamar isolasi.
Untuk memudahkan pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan, Primaya Hospital Depok telah bekerjasama dengan berbagai asuransi. Dan sebagai rumah sakit yang mengedepankan keamanan dan keselamatan pasien, Primaya Hospital Depok juga telah bekerjasama dengan BPJS TK dalam penanganan kasus kecelakaan kerja.
“Kami berkomitmen untuk terus bertumbuh demi memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sesuai dengan program unggulan kota Depok “Smart Healthy City”, Primaya Hospital menggunakan electronic medical record yangg terintegrasi untuk seluruh pelayanan pasien mulai dari appointment, radiologi, laboratorium, perawatan, pemesanan makanan, sampai pasien pulang. Dengan hadirnya Primaya Hospital Depok, kami memberikan solusi kesehatan terpercaya bagi masyarakat khususnya warga Depok dan sekitarnya,” kata CEO Primaya Hospital, Leona A Karnali. (ril)
Comment