Depokrayanews.com- Jaringan kabel telekomunikasi di Kota Depok tampak semraut, termasuk di jalur utama Jalan Raya Margonda
Kabel-kabel berukuran sedang dan kecil tampak membentang di sepanjang jalan dan di beberapa lokasi kabel itu membelintang jalan.
Kemudian ada lagi kabel yang dibiarkan tergeletak di samping trotoar jalan. Kondisi seperti itu bisa ditemukan di beberapa ruas jalan di Kota Depok, termasuk Jalan Raya Margonda.
Bentangan kabel yang tidak beraturan itu membuat wajah Kota Depok sangat kumuh dan semraut.
“Coba lihat, ini di Jalan Raya Margonda, jalan yang menjadi kebanggaan Pemkot Depok, tapi kabel telekomunikasinya berserakan di mana-mana, membentang di mana-mana. Apakah tidak menjadi perhatian Pemkot Depok,” kata Hamid, salah seorang warga Pondok Cina kepada depokrayanews.com, Kamis (12/1/2017) pagi.
Menurut Hamid, Pemkot Depok sepertinya membiarkan kesemrautan itu terjadi. Buktinya, kabel yang membentang tidak beraturan itu sudah dibiarkan begitu lama, tanpa ada tindakan dari pemerintah.
“Mestinya ada arahan dari Pemkot kalau pihak provider telekomunikai mau memasang kabel, jangan dibiarkan seenaknya seperti itu,” kata Hamid.
Erna, seorang mahasiswa perguruan tinggi ternama di Indonesia juga merasa heran dengan bentangan kabel di mana-mana di Kota Depok.
“Kota ini jadi berantakan. Kabel-kabel yang membentang tidak beraturan itu, bagian dari cerminan kota ini,” kata mahasiswa Universitas Indonesia itu.
Menurut Erna, sudah tidak pantas lagi ada kabel telekomunikasi dan kabel listrik tampak di permukaan, apalagi membentang tidak beraturan seperti itu. Semua kabel sudah harus ditanam di bawah tanah supaya kota ini tampak teratur, bersih dan indah.
“Ini jalan Margonda lho, etalasenya Kota Depok, tapi kabel-kabel berantakan. Mana pengawasan dari Pemkot,” kata mahasiswi teknik sipil itu.
Menurut Erna sudah saatnya Pemkot membenahi kota ini. “Kan bisa diskusi dengan dosen-dosen ahli tata ruang dan tata kota yang ada di UI, kenapa tidak dilakukan itu,” kata Erna.
Menurut dia, jalan Raya Margonda saja tidak bisa ditata dengan baik, bagaimana nasib kawasan lain. “Saya amati pekerjaan gorong-gorong sering sekali dilakukan di Margonda, tapi kalau hujan datang, tetap saja banjir atau terjadi genangan air,” kata dia geram.
Depok menurut dia adalah kota kecil, tapi Pemkot tidak bisa menata dengan baik, cantik dan indah. Trotoarnya hancur karena dipakai untuk kepentingan lain, bukan pejalan kaki. (ris)
Comment