by

Jadi Ikon Baru di Bandung, Ridwan Kamil: Masjid Al Jabbar Berasal dari Rumus Matematika

Pembangunan masjid ini sempat menuai kritik dari warganet karena menelan biaya sampai Rp 1 triliun. Ridwan Kamil menyebut ini desain masjid yang paling komplek dan paling besar yang pernah dibikin.

DEPOKRAYANEWS.COM- Masjid Al Jabbar yang terletak di Kawasan Gedebage, Kota Bandung Jawa Barat akan diresmikan pada Jumat 30 Desember 2022 besok, sekaligus melaksanakan Shalat Jumat perdana. Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menyebar 7.000 undangan untuk bisa hadir pada peresmian masjid mewah yang menelan dana Rp 1 triliun itu.

Masjid ini dirancang bukan sekadar tempat ibadah sholat, namun juga tempat pembinaan khazanah Islam dengan sentuhan konsep wisata. Bangunan Masjid Al Jabbar tersebut dilengkapi empat menara setinggi 99 meter. Tinggi menara ini terinspirasi dari jumlah Asmaul Husna.

Masjid tersebut didirikan di atas kolam retensi (embung) seluas 25,997 hektar di kawasan Gedebage, Kota Bandung. Adapun skema kontrak yang diadopsi adalah multi-years contract (MYC) atau kontrak tahun jamak dengan total nilai sebesar Rp 1 triliun. Nilai anggaran sebesar ini pun menuai kritik warganet kemudian membandingkannya dengan kondisi jalan banyak yang rusak. 

Pembangunan masjid itu telah dimulai sejak tahun 2017 dan ditargetkan rampung tahun 2020 silam. Namun, penyelesaiannya terpaksa mundur akibat Pandemi Covid-19.

Kepada wartawan, Ridwan Kamil menjelaskan konsep dari bangunan Masjid Al Jabbar yang berasal dari rumus matematika yang identik dengan rumus aljabar. Ini terlihat dari ornamen rumit namun indah. Ilmuan matematika dunia juga bernama Aljabar.

Al Jabbar juga merupakan salah satu nama dari asmaul husna yang dituliskan di bagian mihrab masjid.

“Al Jabbar juga nama asmaul husna yang kita tuliskan di mihrab yang artinya agung. Kebetulan juga Al Jabbar bisa jadi singkatan Jawa Barat, jadi sudah takdirnya namanya berjodoh,” kata Emil, begitu Ridwan Kamil biasa disapa.

Masjid Al Jabbar juga dikonsepkan memiliki 27 pintu yang menyimbolkan 27 kabupaten/kota di Jabar. Ukiran batik dari 27 pintu tersebut berbeda-beda sesuai kekhasan masing-masing daerah.

“Ada pintu-pintu yang menyimbolkan 27 kabupaten kota, ukiran batik dari pintu tersebut beda-beda sesuai khas daerahnya, jadi 27 wilayah ini terwakili ke Jawa Baratannya,” kata Emil.

Adapun kapasitas masjid Al Jabbar dapat menampung 20 ribu jamaah hanya untuk lantai bawah. Untuk lantai atasnya yang mayoritas dipergunakan untuk jamaah perempuan mampu menampung hingga 3.000 orang.

Di area Alun-alun pun dapat digunakan untuk salat karena sudah dipasang garis saf salat yang bisa menampung hingga 20 ribu jemaah.

“Jadi kapasitas masjid ini adalah 50 ribu jemaah, sudah seperti stadion,” kata dia.

Secara keseluruhan, Al Jabbar tidak hanya sekadar masjid. Proyek kedua dari bangunan tersebut adalah museum Rasulullah dan sejarah Islam nusantara serta Jawa Barat yang terletak di lantai dasarnya.

Namun per 30 Desember 2022 nanti, proyek tersebut tidak bisa diresmikan dulu karena masih ada pekerjaan yang belum sepenuhnya rampung.

Kemudian proyek ketiganya adalah danau pengendali banjir untuk wilayah Gedebage. Masjid yang berada di kelurahan Cimincrang ini seolah-olah berdiri terapung di atas air.

Emil berharap, danau tersebut mampu mengendalikan banjir di wilayah Gedebage yang akhir-akhir ini sering terjadi.

“Dan proyek keempatnya adalah taman yang mengelilingi masjid. Itulah kenapa program di sini tidak hanya membangun masjid tapi tiga urusan lainnya,” kata Emil.

Akses menuju Masjid Al Jabbar ada tiga jalur. Yaitu jalur dari jalan Cimincrang, kemudian dari perempatan Gedebage (by pass Soekarno Hatta). Namun satu akses lagi belum bisa dibuka karena sedang diaudit, yaitu akses dari KM 149 tol Purbaleunyi.

Masyarakat yang berkunjung ke Masjid Al Jabbar akan disuguhkan berbagai fasilitas yang bisa dimanfaatkan. Apa saja ?

1. Ma’rodh:
Bagi masyarakat Jawa Barat, kata Ma’rodh ini terdengar asing di telinga. Ma’rodh dapat diartikan sebagai ruang pamer atau ekshibisi. Ma’rodh dihadirkan sebagai amanat Ridwan Kamil, selaku penggagas dan arsitek masjid ini. Kang Emil ingin masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, namun juga memiliki fungsi edukasi dan sosial

2. Taman Tematik:
Masjid Al Jabbar dikelilingi taman tematik 25 Nabi dan Rasul. Seperti taman Nabi Adam, taman Nabi Ibrahim, dan taman Nabi Yunus

3. Danau Retensi:
Fasilitas lainnya yang tersedia adalah danau retensi yang menopang bangunan Masjid Al Jabbar, area parkir, plaza timur, plaza pandang, lanskap keseluruhan

Emil sendiri merasa takjib begitu melihat masjid ini selesai karena melebihi bayangannya.”Ini melebihi imajinasi saya, antara yang saya sketsa dengan yang jadi lebih keren jadinya, makanya saya suka merinding pas masuk,” kata Emil.

Dari sekian banyak desain masjid yang dikerjakan, Emil merasa desain Masjid Al Jabbar yang paling kompleks. “Ini terkompleks, tersulit dan terbesar yang Allah takdirkan hadir saat saya jadi pemimpin di Jabar,” ujar Emil. (red/and)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *