DEPOKRAYANEWS.COM- Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) yang hilang kontak sejak meninggalkan Norwegia, 12 Februari 2023 lalu terdeteksi masuk ke Amerika Serikat (AS).
Ahmad sebelumnya mengikuti rangkaian aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia. Awalnya tim UII beranggotakan empat orang, termasuk Ahmad dan Rektor UII Fathul Wahid. Selesai acara, rombongan pulang ke Indonesia dengan jadwal berbeda-beda.
Ahmad mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang atau beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul. Pesan itu berbunyi ‘menunggu boarding’. Setelah itu tidak Ahmad tidak bisa lagi dihubungi. Upaya mengontak Ahmad melalui beragam kanal daring dilakukan dan belum satu pun yang direspons oleh Ahmad.
Berdasarkan informasi lisan yang diberikan Ahmad dan dikuatkan dengan pesan WhatsApp kepada sang istri, Ahmad bakal mendarat di Jakarta pada 16 Februari pukul 18.00 WIB. Tapi ternyata sampai saat ini Ahmad belum sampai ke Indonesia.
Adik Ahmad yang menunggu di pintu kedatangan tak kunjung mendapati keberadaan kakaknya. Usai mengonfirmasi ke pihak Angkasa Pura, didapati nama Ahmad tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut. Keluarga pun lantas melaporkan hilangnya Ahmad ke pihak kepolisian.
Tim Pusat Krisis UII belakangan mendapati keberadaan Ahmad di Istanbul, Turki pada 12 Februari 2023 berdasarkan penggalian jejak digital. Tim juga mengirimkan surat kepada Sekretaris National Central Bureau (NCB)-Interpol Indonesia guna menerbitkan Yellow Notice pencarian orang hilang.
Tapi berdasarkan informasi yang diterima oleh keluarga melalui UII dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Ahmad terdeteksi masuk Amerika Serikat melalui Bandara Boston pada 13 Februari 2023.
”Temuan ini didasarkan pada data dari United States Customs and Border Protection (US CBP). Kendati, lokasi keberadaan Ahmad di Boston tidak diketahui secara pasti,” kata Rektor UII Fathul Wahid dalam keterangan yang dikutip dari laman resmi UII, Minggu 19 Februari 2023 malam.
UII belum mengetahui misi atau alasan mengapa Ahmad menuju Boston sekembalinya dari Oslo melalui Istanbul, dan tidak langsung ke Indonesia. Sampai saat ini yang bersangkutan belum bisa dihubungi.
“UII dan keluarga berharap Ahmad segera menghubungi untuk mengabarkan lokasi dan keadaannya. UII juga berharap setelah misi di Boston selesai, Ahmad dapat kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat dan baik,” kata Fathul.
Fathul menekankan, apabila dibutuhkan bantuan pendampingan atau penjemputan, UII akan berkoordinasi dengan Kemlu RI dan/atau KJRI New York.
“UII dan keluarga menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Kemlu RI dan semua jajaran di KBRI Oslo, KBRI Ankara, KJRI Istanbul, KJRI New York, PP Muhammadiyah, dan pihak lain yang tidak dapat kami sebut satu per satu, atas bantuan yang diberikan dalam upaya pelacakan Ahmad,” kata dia.
Sebelum ke Oslo, kata Fathul, Ahmad sempat memberikan pidato kunci pada konferensi internasional yang terselenggara di Jeddah 23-25 Januari 2023 dan tidak pulang ke Indonesia hingga bertemu delegasi UII di Istanbul.
Pada 12 Februari, tim bertolak dari Norwegia melalui Bandara Oslo setelah sepekan beraktivitas di USN sejak 5 Februari 2023. Para anggota tim berjumpa terakhir dengan Ahmad di Norwegia tanggal 12 Februari, pada malam sebelum kepulangan mereka. (ris/and)
Comment