by

Komitmen Terapkan Antrean Online, RS Bhakti Yudha Raih Penghargaan Bintang Dua dari BPJS Kesehatan

DEPOKRAYANEWS.COM– Rumah Sakit (RS) Bhakti Yudha yang terletak di Jalan Raya Sawangan, Pancoran Mas Kota Depok mendapat Penghargaan Bintang Dua dari Direktur Teknologi Informasi (TI) BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan, karena dinilai memiliki komitmen dan kemauan yang kuat menerapkan sistem antrean online.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Edwin Aristiawan kepada Direktur RS Bhakti Yudha drg. Sjahrul Amri setelah Edwin melakukan pengecekan secara langsung penerapan antrean online di rumah sakit tertua di Kota Depok itu.

Dalam kunjungan ke RS Bhakti Yudha, Edwin Aristiawan yang didampingi Asisten Deputi BPJS Kesehatan Kantor Kedeputian Wilayah atau Kepwil 5 Jawa Barat Elisa Adam dan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Depok Elshe Theresia langsung disambut Direktur RS Bhakti Yudha, drg Sjahrul Amri, MHA.

”Kami memberikan Penghargaan Bintang Dua kepada RS Bhakti Yudha sebagai apresiasi dari BPJS Kesehatan atas komitmen dan kemauan manajemen RS Bhakti Yudha menerapkan sistem antrean online. Saya sudah cek langsung, uji petik langsung bertanya kepada beberapa pasien, ternyata antrean online berjalan baik di RS Bhakti Yudha,” kata Edwin kepada DEPOKRAYANEWS.COM, Jumat 19 Mei 2023.

Direktur RS Bhakti Yudha dr Sjahrul Amri menyampaikan terimakasih kepada BPJS Kesehatan yang telah memberikan apresiasi kepada rumah sakit yang berusia 43 tahun. ”Ini rumah sakit tertua di Depok, dibangun 43 tahun lalu. Ketika itu jumlah penduduk Depok baru sekitar 180.000. Tapi Gubernur DKI minta di Depok harus ada rumah sakit, supaya masyarakatnya tidak perlu jauh-jauh berobat ke Jakarta,” kata Amri.

Meski rumah sakit tertua, kata Amri, RS Bhakti Yudha terus mengikuti perkembangan. ”Rumah sakit kalau tidak mau menerapkan antrean online BPJS, akan tergilas, karena pasien tidak mau menunggu terlalu lama. Mereka butuh kepastian kapan akan mendapat pelayanan kesehatan,” kata Amri.

Ketika berkeliling di RS Bhakti Yudha, Edwin melihat langsung bagaimana antrean online berjalan dengan baik. Edwin sempat berdialog dengan sejumlah pasien yang sedang menunggu nomor panggilan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Sebagian besar sudah berusia lanjut, tapi bisa mengikuti sistem nomor antrean dan di HP nya tersedia aplikasi Mobile JKN.

Menurut Edwin, RS Bhakti Yudha merupakan salah satu rumah sakit berprestasi, sehingga layak mendapatkan penghargaan dari BPJS Kesehatan. ”Penerapan antrean online sudah dilakukan RS Bhakti Yudha sejak awal. Komitmen manajemennya tinggi, sehingga dikerjakan dengan serius. Tidak sekedar menggugurkan kewajiban,” kata Edwin.

Mengajak masyarakat beralih ke antrean online, kata Edwin, bukan perkara mudah, karena merubah kebiasaan. Kadang tidak cukup dengan imbauan, tapi perlu diiringi dengan kebijakan. Edwin mencontohkan sistem Peduli Lindungi ketika Indonesia dilanda Covid-19. Awalnya, banyak yang tidak peduli, tapi begitu dikeluarkan kebijakan Peduli Lindungi wajib bagi pengunjung pusat perbelanjaan, bagi penumpang angkutan udara dan sebagainya, akhirnya semua mengikuti.

Dikatakan, antrean online bisa diterapkan jika ada kolaborasi antara BPJS Kesehatan, rumah sakit dan pasien. Komitmen dan kemauan dari manajemen rumah sakit juga harus kuat. Kemudian pasien harus diedukasi tentang manfaat dan pentingnya antrean online.

Untuk melayani masyarakat secara lebih efektif dan efisien, , kata dia, BPJS Kesehatan telah menyediakan fitur antrean online di Mobile JKN. Dengan fitur itu masyarakat bisa mendapatkan berbagai manfaat seperti dapat mengambil nomor antrean BPJS Kesehatan dari rumah, menentukan jadwal ke faskes, mendapatkan kepastian antrean, memilih dokter, dan mengetahui antrean yang dilayani secara real time dari HP.

Selain itu, masyarakat juga tidak perlu datang terlalu awal untuk mengantre nomor urut di FKTP dan tidak perlu mengantre di bagian administrasi. Untuk merasakan berbagai manfaat tersebut, masyarakat perlu mendaftar antrean faskes secara online atau daring melalui Mobile JKN atau website.

”Jadi dengan antrean online tidak perlu lagi datang pagi-pagi buta hanya untuk sekadar mendapatkan nomor antrean. Selama ini masyarakat sengaja datang pagi-pagi karena ketakutan tidak kebagian nomor. Antre lama, menunggu lama, banyak waktu terbuang sia-sia,” kata Edwin.

Menurut Edwin dengan antrean online, ada kepastian mendapatkan nomor dan bisa diperkirakan jam berapa mendapatkan pelayanan. ”Jadi bisa datang 30 menit sebelum dipanggil, sehigga bisa melakukan aktifitas lain sebelum datang ke klinik atau rumah sakit. Menggunakan antrean online lebih efisien, lebih efektif dan ada kepastian,” kata dia. (red)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *