DEPOKRAYANEWS.COM– Saling membantu dan menghormati satu sama lain. Seperti itu hubungan baik yang terjalin antara Leni (51) dan sang kakak. Keduanya ditemui di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Depok saat tengah mengantre bersama pengunjung lain.
Leni sedang menemani kakaknya untuk melakukan perubahan data kepesertaan JKN. Tanpa segan Leni pun membagikan kisah keluarganya yang sudah merasakan manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi sang kakak yang sekitar tiga sampai empat tahun lalu pernah melalui masa sulit.
“Sebelum pandemi kakak saya pernah menjalani operasi yang cukup besar untuk kami. Dengan umur yang sudah tidak lagi muda ia harus menjalani operasi batu empedu pada saat itu,” kata Leni.
Kalau tidak salah, kata dia, terdapat dua masalah sekaligus pada kesehatannya waktu itu. Yang pertama ada penyumbatan pada ginjalnya dan juga terdapat batu empedu yang bermasalah. ”Awalnya kami berobat di Rumah Sakit (RS) Sentra Medika Cibinong kemudian dirujuk ke rumah sakit tipe yang lebih tinggi yaitu RS tipe A di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta. Untuk prosesnya memang melalui tahap-tahap tertentu, namun tahap yang dilalui memang sudah sewajarnya karena untuk melakukan operasi pasti harus dilakukan beberapa pengecekan tubuh ke masing-masing dokter spesialis terkait,” kata Leni.
Leni menyampaikan bahwa sang kakak memang melakukan pemeriksaan tubuh ke beberapa dokter spesialis, seperti jantung dan paru-paru. Pada pemeriksaan tersebut dokter memastikan pasien dalam kondisi baik dan siap untuk menjalani operasi tersebut. Operasi yang dilakukan tidak dilakukan dengan proses dibelah, namun dilakukan dengan cara lain yaitu laparaskopi, yang mana pada tubuh pasien dimasukkan selang kecil tiga titik dengan kamera mikro.
Menurut Leni mungkin hal tersebut sudah tidak asing bagi tenaga medis atau bagi sebagian besar orang, namun untuk dirinya dan keluarga tentu ini adalah hal baru yang baru mereka ketahui ketika sang kakak dioperasi dengan cara laparaskopi
“Kalau tidak salah ingat, kakak saya dilakukan operasi dengan dua tindakan sekaligus yaitu mengobati penyumbatannya dan pengeluaran batu empedu yang bermasalah itu,” kata dia.
Empedunya juga diangkat karena kondisinya menempel. Beruntungnya seluruh tindakan berjalan dengan lancar dan bisa dibilang sukses. Ini semua berkat bantuan dari BPJS Kesehatan melalui Program JKN ini. Selama proses mulai dan kontrol sampai dengan operasi dan pemulihan setelah operasi pun semuanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan, kontrol pasca operasi pun kami tidak membayar dan semuanya gratis.
Menurut Leni dengan biaya yang terjamin oleh Program JKN ini, mampu mengurangi satu beban pasien dan keluarga. Artinya pasien serta keluarga tidak perlu gelisah memikirkan biaya yang perlu dikeluarkan dan pasien juga keluarganya bisa lebih fokus pada kesembuhan juga pemulihan pasien saja tanpa harus gelisah memikirkan biaya yang kira-kira harus dibayarkan ke rumah sakit.
Leni sangat bersyukur dengan adanya Program JKN ini sudah banyak orang yang tertolong. Ia yakin tidak hanya dirinya dan keluarganya yang merasakan manfaat program ini. Orang terdekatnya saja sudah banyak yang memiliki pengalaman baik terbantu oleh program ini. Belum lagi cerita-cerita rekan dan kerabatnya yang juga sudah merasakan manfaat Program JKN.
“Program JKN tentu sudah banyak membantu penduduk Indonesia. Kalau tidak bermanfaat bagi sesama, tidak mungkin program ini terus didukung pemerintah untuk tetap dipertahankan. Semoga ke depannya pelayanan untuk pasien BPJS Kesehatan bertambah semakin baik,” ujarnya. (BS/se)
Comment