DEPOKRAYANEWS.COM- Dua raksasa sepeda motor, yakni Honda dan Yamaha bakal meramaikan pasar motor listrik di Indonesia melalui program subsidi dari pemerintah. Bagaimana nasib motor listrik asal China ?
Yamaha kabarnya segera mendaftarkan produknya ke negara supaya mendapatkan ”suntikan” subsidi sebesar Rp 7 juta dari pemerintah. Astra Honda Motor (AHM) sebelumnya telah mendaftarkan motor listrik EM1 e: ke Kementerian Perindustrian (Kemenperin) agar produk tersebut mendapat subsidi pembelian sebesar Rp7 juta per unit.
“Sekarang Honda sudah mulai mungkin dalam waktu tidak lama Yamaha main juga,” kata Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setyadi seperti dikutip, Sabtu 16 September 2023.
Pihak Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) tidak mengiyakan atau pun tidak menyangkal informasi itu. Saat ini perusahaan dikatakan fokus menguji E01.
“Kami saat ini masih fokus untuk terus melakukan market test E01 di 4 area, untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya masukan dari konsumen untuk pengembangan EV yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia,” kata Manager Public Relation, YRA & Community YIMM Antonius Widiantoro.
Menurut Budi, status Honda saat ini tinggal melalukan proses administrasi dan penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) EM1 e:. Setelah itu produk tersebut bisa masuk ke dalam sistem Sisapira sehingga menjadi pilihan baru bagi masyarakat membeli motor listrik dengan subsidi.
“Kalau untuk Sisapira kemarin saya tanya mereka lagi proses untuk TKDN, tapi pastinya menurut saya sudah TKDN cuma secara formal kan harus ada sertifikatnya,” kata Budi.
Meski masih mendaftar, Budi meyakini EM1 e: telah memenuhi syarat sehingga diyakini bakal disetujui karena Honda
memiliki pabrik di Indonesia sehingga EM1 e:, sehingga telah diproduksi dengan TKDN tinggi. Nilai TKDN minimal 40 persen menjadi syarat wajib dari pemerintah untuk menentukan produk motor listrik yang berhak diganjar subsidi.
Yamaha sejauh ini baru memperkenalkan motor listrik bernama E01 sembari melakukan pengujian di Indonesia. E01 punya tampilan mirip Nmax, terutama dari bodi depan, setang dan dek kaki yang terpisah. Meski begitu, motor ini punya elemen unik seperti lampu depan ‘tersembunyi’ dan lokasi suspensi yang mendekati titik tengah bodi motor.
Motor ini didesain menggunakan rangka double cradle frame dengan swing arm Controlled Filling yang dibuat dengan cara die casting berbahan aluminium.
Energi listrik didapat dari baterai lithium-ion 4,9 kWh yang dikemas tak bisa digonta-ganti. Saat terisi penuh jarak tempuhnya 104 km hingga lebih cocok untuk rute berkendara dalam kota.
Pengisian baterai menggunakan tipe fast hanya satu jam, normal lima jam, dan portabel 14 jam. Tersedia alat cas portabel yang bisa disimpan di bagasi dan lokasi colokan cas berada di bawah tameng angin sehingga mudah ketika parkir.
Performa E01 dikatakan mirip motor konvensional 125. Ada tiga mode yang bisa dipilih pengendara, yaitu ECO yang mengeluarkan tenaga 5,4 kW dan torsi 21,4 Nm, STD 8,1 kW dan 24,5 Nm, serta PWR 8,1 kW dan 30,2 Nm. (mas/ril)
Comment