Depokrayanews.com- Para kiai dan santri di Depok mengadakan istigasah untuk kemenangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada Pilpres 2024 mendatang.
Kegiatan dalam rangka Hari Santri Nasional (HSN) itu digelar di Pondok Pesantren Assa’adah, Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Depok, Senin 30 Oktober 2023.
Pengasuh Pondok Pesantren Assa’adah, K.H Abdul Mujib menilai dari beberapa pasangan capres dan cawapres, yang memiliki visi misi dalam program menjaga negara, maupun agama ada pada sosok Ganjar-Mahfud.
Karena itu pihaknya menggelar doa bersama dan istigasah untuk kemenangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
“Semoga Pak Ganjar dan Pak Mahfud MD dimenangkan oleh Allah, bisa mengemban amanat sebagai presiden dan wakil presiden pada periode 2024-2029, untuk bisa melaksanakan dua hal itu tadi,” kata Abdul Mujib.
Dalam istigasah tersebut para kiai dan bunyai melakukan deklarasi dan dukungannya kepada pasangan capres dan cawapres Ganjar-Mahfud.
“Kami para kiai dan bunyai pengasuh pondok pesantren dan pimpinan majelis taklim se-Kota Depok, dengan ini memilih dan siap memenangkan Bapak Ganjar Pranowo dan Bapak Mahfud MD sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2024 – 2029. Semoga Allah SWT memudahkan langkah perjuangan dan meridai kita semua,” kata dia dalam deklarasinya.
Sementara itu Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud MD, Gatot Eddy Pramono yang hadir pada acara itu mengapresiasi istigasah yang diinisiasi ulama dan santri.
“Pak Ganjar dan Pak Mahfud juga memiliki latar belakang pesantren, kami apresiasi atas doa bersama ini,” katanya.
Gatot berharap Pemilu 2024 dapat dilaksanakan dengan aman, damai, penuh kegembiraan dan kesejukan. Dia pun meminta agar menjauhkan berita-berita hoax dan ujaran-ujaran kebencian.
“Tentunya di sini saya mengimbau bagaimana caranya memenangkan Pak Ganjar dan Pak Mahfud untuk menjadi presiden dan wakil presiden berikutnya,” kata mantan Wakapolri itu
Gatot mengetahui bahwa di Depok masyarakatnya beragam, baik agama, suku bangsa dan bahasanya.
Karena itulah, jangan sampai dengan kampanye adu domba dan negatif masyarakat terpolarisasi, serta terpecah belah yang bisa menyebabkan gesekan-gesekan.
“Bahkan jika gesekannya lebih parah dan terjadi konflik dapat terjadi disintegrasi, nah kita tidak harapkan itu,” kata dia. (ril)
Comment