Oleh: Rudi Murodi
Menjelang Pilkada serentak yang sebentar lagi akan di gelar di seluruh wilayah Indonesia, untuk memilih gubernur, bupati dan wali kota, kini semakin ramai di bicarakan baik dikalangan masyarakat umum maupun berita berita pada media sosial .
Pilkada akan di gelar secara bersamaan dan pastinya saat hari pemilihan menjadi hari libur nasional, yang mana hal tersebut ditetapkan agar para calon pemilih dapat meluangkan waktunya untuk memberikan suara kepada calon kepala daerah yang akan di pilihnya .
Berbicara tentang pemilihan kepala daerah kota Depok, saya menggambarkan seperti dunia persilatan yang akan menggelar pertandingan kenaikan sabuk dan mencari calon jawara baru yang memegang gelar tertinggi di daerah kota Depok.
Peserta yang akan ikut bertanding pastinya dari perguruan pencak silat yang telah memiliki kursi dan bisa mengajukan peserta untuk ikut bertanding dalam pagelaran tersebut .
Untuk peserta perorangan pastinya belum bisa di ikut sertakan karena ada peraturan yang mungkin sangat sulit untuk di penuhi oleh peserta perorangan.
Ada hal yang menggelitik pikiran saya yang akan saya sampaikan melalui tulisan ini
Ada dua nama yang di prediksi akan mampu merebut gelar sebagai jawara baru kota Depok, tapi dua nama pendekar tersebut saat ini terekam sebagai murid bahkan anak emas dari maha guru yang saat ini masih memegang tongkat sebagai jawara Kota Depok,
Sedangkan lawan yang dipastikan akan bertarung melawan murid dari sang maha guru tersebut adalah teman seperguruan dari sang jawara yang saat ini mendampingi sang maha guru untuk membangun padepokan pencak silat tersebut.
Pertarungan pastinya akan menjadi seru karena kedua petarung yang akan bertanding memiliki kemampuan dan ilmu bela diri yang seimbang, masing masing memiliki potensi untuk menjadi jawara baru yang akan menduduki tahta tertinggi pada padepokan pencak silat kota ini.
Yang menjadi pertanyaan, apakah sang maha guru akan memihak kepada murid yang sangat di cintainya yang selama ini ikut berjuang menjadikan dia sebagai jawara yang tak terkalahkan dalam dua periode sebelumnya.
Atau mungkinkah sang maha guru justru akan mendukung teman seperguruan nya untuk mengalahkan murid yang di cintainya .
Hal ini pastinya akan menjadi dilema yang sangat berat bagi sang maha guru
Kita doakan agar sang maha guru diberi kesehatan dan kemampuan untuk menentukan sikap, apakah akan membela teman seperguruannya sesuai tuntutan dari para pendiri dunia persilatan, ataukah membantu murid tercintanya secara diam diam untuk mengalahkan teman seperguruannya.
Semua itu hanya Tuhan dan sang maha guru yang tau.
Kita tinggal lihat apa yang akan terjadi nanti dan yang pasti kita harus memiliki jawara baru yang mampu memberikan keamanan, kenyaman dan ketentraman bagi dunia persilatan di Kota Depok.
Comment