Depokrayanews.com- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan Pesawat TecnamP2006T dengan nomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Club yang jatuh di Lapangan Sunburst, BSD City, tidak memiliki black box.
“Enggak punya black box,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Senin 20 Mei 2024.
Ia mengatakan sebelum jatuh, pilot pesawat itu sempat berkontak dengan menara kontrol di Halim Perdanakusuma dan Cengkareng.
Soerjanto menyebut KNKT bakal mewawancarai petugas menara dan meminta data percakapan.
“Kita belum menginterview atau belum minta data ke Bandara Halim, ke towernya Halim, apa isi percakapan terakhir dan nanti kita akan minta rekaman dari percakapan itu, juga mereka sempat melakukan percakapan dengan menara kontrol dari Cengkareng. Maka kita nanti juga akan minta percakapan itu,” ujarnya.
Lebih lanjut, KNKT menduga pilot itu sengaja mengarahkan pesawat ke Lapangan Sunburst untuk mendarat darurat.
Soerjanto mengatakan jika tidak diarahkan, trek pesawat tidak mungkin melewati lapangan tersebut.
“Kita melihat bahwa pilot intended atau berkeinginan menuju ke lapangan itu untuk melakukan pendaratan darurat di lapangan itu, karena kalau tidak diarahkan dengan sengaja, ya enggak mungkin akan ke situ, karena treknya itu kalau ke Pondok Cabe agak lurus, ini agak melenceng,” kata Soerjanto.
Menurutnya, lapangan itu memang lokasi ideal untuk melakukan pendaratan darurat. Namun, pesawat itu tidak berhasil melalukan pendaratan.
“Kalau kita lihat dari atas, kalau kita mau melakukan pendaratan, yang terbaik adalah tempatnya di lapangan yang kemarin kecelakaan itu, cuma masalahnya sebelum berhasil mencapai lapangan, pesawat sudah terburu terkena pohon, terus terpental akhirnya berhenti di lereng lapangan tersebut,” ujarnya.
Namun demikian, Soerjanto mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apa yang menyebabkan pilot ingin melakukan pendaratan darurat karena
investigasi masih dilakukan oleh KNKT.
“Kita belum tahu apa yang menyebabkan pilot mengarahkan pesawatnya untuk mendarat di situ, karena kalau tidak ada masalah dengan pesawat pilot pasti akan mendaratkan di bandara tujuan yaitu Pondok Cabe. Tapi karena sesuatu hal yang kita belum tahu apa penyebabnya,” katanya.
Pesawat TecnamP2006T dengan nomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Club jatuh di Lapangan Sunburst, BSD City, Minggu 19 Mei 2024.
Insiden itu menyebabkan tiga orang yang ada di dalam pesawat meninggal dunia. Ketiganya yakni pilot Capt Pulu Darmawan, co-pilot Capt Suanda, dan teknisi Capt Farid Ahmad.
Kementerian Perhubungan mengungkapkan pesawat nahas yang jatuh di kawasan BSD itu awalnya berangkat dari Bandara Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten. Pesawat mau menuju Bandara Pondok Cabe Tangerang Selatan.(ant/mad)
Comment