Depokrayanews.com- Badan Urusan Logistik (Bulog) menyalurkan 370 ton beras sejahtera (Rastra) per bulan ke Kota Depok.
Rastra itu kemudian disalurkan kepada penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) melalui E-Warong.
Tapi Bulog mengalami kesulitan dalam penyaluran karena lokasi E-Warong banyak yang sulit dijangkau.
“Depok kebagian 6.000 ton rastra, tapi penyalurannya dilakukan setiap bulan sebanyak 370 ton. Kadang kami kesulitan dalam penyalurannya karena lokasi E-Warong sulit dijangkau,” kata Wakil Kepala Sub Divisi Regional Bulog Cianjur Junaidi, di Depok, Selasa (22/3/2017)
Dalam pelaksanaan BPNT, pemerintah merangkul Bulog, dan BNI.Di daerah, program ini dilaksanakan oleh dinas sosial.
Menurut Junaidi, lokasi E-Warong sesuai alamat yang diberikan dinas sosial, banyak di dalam gang-gang kecil, sehingga Bulog mengalami kesulitan dalam pendistribusian berasnya.
Sebelum ada E-Warong, distribusi penyaluran beras rastra dilakukan di kelurahan.
“Kalau dulu kan beras di distribusikan ke kelurahan, gampang dicapai tapi kalau sekarang Bulog langsung masuk gang. Sehingga armada berubah yang tadinya pakai truk dengan kapasitas 8 ton jadi sekarang pakai pick up yang bisa masuk gang,” kata dia.
Junaidi menyebut sistem penyaluran rastra terus diperbaiki supaya lebih baik. Termasuk soal karung yang digunakan. Dulu pakai karung plastik anyaman, tapi kini plastik polos yang tembus pandang sehingga tidak ada yang bisa berbuat curang.
Kualitas beras yang disalurkan lebih baik karena kualitas premium. Nilai subsidinya Rp 8.500 per kg untuk beras dan gula Rp 12.500 per kg.
Kepala Dinas Sosial Kota Depok Kania Parwanti mengatakan di Depok tercatat 36.993 rumah tangga yang menjadi penerima BPNT.
“Yang sudah didistribusikan sekitar 11.421 PKH (Program Keluarga Harapan. Sisanya kami masih tunggu perbaikan administrasinya,” kata Kania.
Di Depok hingga kini baru terbangun empat E-Warong yakni di Kecamatan Tapos, Sukmajaya, Tapos, dan Cipayung. Sedangkan kuota dari pusat ada 41 E-Warong. (ril).
Comment