Depokrayanews.com- Hujan deras yang melanda Kota Depok, Senin (10/4/2017) petang mengakibatkan sejumlah ruas jalan di kota religius itu macet parah sampai larut malam.
Di Jalan Raya Margonda, kemacetan parah mulai dari bawah jembatan Universitas Indonesia (UI) sampai ke Jalan Kartini pertigaan jalan masuk ke kawasan Gran Depok City.
Macet di Jalan Margonda berdampak parah pada kemacetan di Jalan Juanda, bahkan dari pintu keluar Cijago.
Kemudian di Jalan Arif Rahman Hakim kecametan dipicu oleh adanya genangan air setinggi lutut setelah turunan fly over.
Beberapa pekan lalu banjir parah juga terjadi di jalur ini, tapi kemudian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menemukan adanya tumpukan kabel di salah satu saluran air. Tapi tidak jelas apa tindakan Dinas PUPR terhadap tumpukan kabel itu.
Yang pasti banjir terjadi lagi, bahkan makin parah. Genangan air makin tinggi.
Di Jalur lain, kemacetan juga terjadi di Jalan Tole Iskandar dan Dewi Sartika, karena ada genangan air di depan Sekolah Bintara. Macet parah juga terjadi di daerah Wadas.
Awak depokrayanews.com mengalami kemacetan parah mulai dari pertigaan Jalan Margonda dengan Jalan Juanda sampai lampu merah Ramanda ditempuh dalam waktu lebih dari 2 jam.
Kemudian antara lampu merah Ramanda sampai pertigaan jalan Nusantara ditempuh hampir satu jam, padahal jaraknya hanya berapa ratus meter saja.
Macet parah di fly over itu dipicu oleh adanya genangan air setelah fly over. “Wah, banjirnya tinggi banget. pantas macet parah,” kata Diana warga Beji yang hendak pulang ke rumahnya
Karena tingginya genangan air, banyak motor dan mobil yang mogok sehingga menambah kemacetan.
Hanya beberapa orang polisi tampak mengatur lalulintas. Tidak ada petugas dari Dinas Perhubungan yang sangat ramai di jalan ketika siang hari.
“Mana petugas Dinas Perhubungan, jangan hanya diandalkan polisi saja,” kata Romlan, Menurut dia, mestinya petugas Dinas Perhubungan ada yang bertugas pada sore hari menjelang malam, dari pada menumpuk pada pagi menjelang siang hari.
Seorang petugas Polantas mengaku tidak bisa berbuat banyak ketika kemacetan sudah terjadi di mana-mana. “Mau diapain lagi pak, macet ini karena ada banjir di bawah setelah fly over. Kami tidak bisa menyedot genangan air yang ada di situ supaya lalu lintas kembali lancar.” kata seorang petugas lalulintas.
Menurut catatan depokrayanews.com, ini kamecatan paling parah yang terjadi selama ini di Depok.
Gatot, seorang pegawai di Jakarta, biasanya pukul 19.00 wib sudah sampai di rumahnya di Sawangan.
“Tapi kali ini jam 23.00 wib saya baru sampai di rumah. Istri saya berulang kali menelpon karena khawatir sudah malam saya belum sampai di rumah,” kata Gatot. (ris/and)
Comment